Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong petani dan peternak untuk merambah ke sektor off farm atau pascapanen agar dapat turut menikmati nilai tambah dari sektor pertanian.
"Kelompok tani dan peternak, koperasi petani dan peternak, juga harus masuk juga ke off farm, masuk ke hilir. Sekali lagi, agar nilai tambah dinikmati petani karena keuntungan yang terbesar itu ada di off farm-nya, dan tentu saja bisa menciptakan lapangan kerja baru yang makin banyak," kata Presiden Jokowi.
Hal itu dikatakan Presiden Jokowi saat Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat ICMI dan Peresmian Pembukaan Rakernas ICMI secara daring dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 29 Januari 2022.
Dia melanjutkan, dengan bergeraknya petani di sektor pascapanen, maka petani juga dapat menikmati hasil dari kegiatan hilirisasi komoditas pertanian. Hal tersebut juga bagian dari program hilirisasi sumber daya alam yang merupakan bagian dari transformasi struktural Indonesia.
“Hilirisasi ini juga harus kita lakukan di semua sektor. Petani memang harus kuat di on farm (budidaya), inovasi di pertanian dan peternakan harus kuat, tetapi jangan berhenti di situ,” ujarnya.
Presiden Jokowi menekankan agar hilirisasi diterapkan di setiap sektor yang memanfaatkan kekayaan alam Indonesia.
Untuk sektor pertambangan, Jokowi kembali menekankan komitmennya untuk menghentikan ekspor bahan mentah secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan, yakni untuk bauksit, tembaga, timah, dan emas.
Pada Januari 2020, kata dia, pemerintah sudah melarang ekspor bijih nikel mulai 1 Januari 2020, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019. Jauh sejak beberapa tahun sebelumnya, menurut dia, pemerintah juga gencar menerapkan program hilirisasi nikel.
“Tidak hanya nikel saja saya setop. Tahun ini mungkin setop lagi bauksit, tahun depan tembaga, tahun depan timah, tahun depan emas, tidak ada lagi yang namanya ekspor bahan mentah,” ujar Presiden Jokowi. []