News Kamis, 12 Januari 2023 | 18:01

Jokowi Klaim Angka Pengangguran dan Kemiskinan Menurun

Lihat Foto Jokowi Klaim Angka Pengangguran dan Kemiskinan Menurun Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan para wartawan yang sehari-hari meliput kegiatan di istana, Selasa, 10 Januari 2023. (Foto: Twitter)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengklaim angka kemiskinan dan pengangguran menurun pada tahun 2022.

Dia menyebut, angka kemiskinan mengalami penurunan dari 10,1 persen di 2021 menjadi 9,54 persen di tahun 2022. 

Angka pengangguran, turun dari 7,1 persen di 2021 menjadi 5,9 persen di tahun 2022. 

Jokowi menyebut, penurunan tersebut dipicu oleh peningkatan investasi di Tanah Air.

Disebutnya, daya saing Indonesia semakin baik, didukung oleh infrastruktur yang pemerataannya dilakukan di semua provinsi.

"Alhamdulillah itu sangat mendukung sekali stabilitas ekonomi kita saat ini,” kata Jokowi ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang (PBB) pada Rabu, 11 Januari 2023 di Ballroom eL-Royal Hotel, Kelapa Gading, Jakarta.

Dikatakannya, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan di seluruh penjuru Tanah Air juga mendorong pemerataan investasi.

Saat ini menurutnya, di luar Jawa sudah lebih besar daripada di Jawa. Di luar Jawa tahun 2022 sudah berada di angka 53 persen dan di Jawa hanya 47 persen. 

"Kalau ini terus naik membesar, artinya pemerataan ekonomi itu akan terjadi tidak hanya di Jawa saja, tetapi juga terjadi di luar Jawa,” tukas dia.

Baca juga:

Minta Pemerintah Kaji Ulang Batas Garis Kemiskinan, PKS: Tampak Kasat Mata di Lapangan

Presiden menambahkan, meskipun diguncang ketidakpastian global stabilitas perekonomian Indonesia saat ini cukup terjaga. 

Ekonomi Indonesia di kuartal III-2022 mampu tumbuh di angka 5,72 persen, tertinggi di antara negara anggota G20.

Hindari Politik Identitas

Memasuki tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2024, Jokowi mengajak semua pihak menjaga stabilitas politik dan keamanan.

"Betul-betul harus kita jaga dengan baik stabilitas politik, stabilitas keamanan, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi yang ada,” katanya.

Baca juga:

Megawati Puji Diri Sendiri Saat HUT PDIP: Aku Ini Cantik, Pintar, Karismatik

Diingatkannya, dunia dihadapi oleh kegentingan global dan diincar oleh ancaman dan risiko-risiko baik itu resesi global, resesi keuangan, krisis pangan dan energi, perang, hingga inflasi yang sangat tinggi. 

Jokowi pun mengingatkan agar semua pihak memiliki perasaan yang sama dalam menghadapi kegentingan tersebut.

Jangan sampai kegentingan global justru karena masuk ke tahun politik, kemudian mengguncangkan sisi ekonomi.

"Mengembalikannya itu sangat sulit sekali dalam posisi dunia yang tidak pasti, yang sulit diprediksi, yang sulit dikalkulasi seperti yang kita lihat saat ini,” ucapnya.

Presiden juga meminta agar semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, partai, dan lain-lain.

“Kita harapkan dalam kontestasi politik pilpres maupun pileg, saya selalu titip jangan menggunakan politik identitas. Sekarang ini bukan eranya lagi politik gontok-gontokan, sekarang ini eranya adu gagasan, kontestasi program, mengadu ide,” tandasnya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya