Jakarta - Isu reshuffle belakangan ini kian santer menjadi perbincangan sejumlah kalangan, setelah Partai Amanat Nasional (PAN) masuk menjadi koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sejak awal isu perombakan kabinet menyeruak, sederet nama menteri dari berbagai pos di Kabinet Indonesia Maju disebut-sebut akan terkena reshuffle.
Namun, rupanya, Tito Karnavian menjadi salah satu nama menteri yang masih akan tetap dipertahankan oleh Jokowi untuk duduk di Kabinet Indonesia Maju jilid 2 ini.
Hal ini terbukti dari tugas yang diberikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Rabu, 17 November 2021.
Jokowi memerintahkan Tito untuk memantau sejumlah daerah yang penyerapan anggarannya masih minim.
Tugas pemantauan yang diemban Tito Karnavian hingga akhir tahun 2021, mengisyaratkan bahwa sang mantan Kapolri itu lolos dari isu reshuffle yang belakangan kian panas.
Tidak hanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetapi juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Jokowi meminta kepada Tito Karnavian agar memberikan perhatian khusus kepada daerah yang penyerapan APBD belum maksimal.
"Penyerapan APBD sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Memasuki bulan November, realisasi anggaran perlu digenjot oleh seluruh pihak," kata mantan Wali Kota Solo dua periode ini.
Jokowi meminta agar belanja yang tidak perlu segera dihilangkan dan diganti dengan belanja produktif. Ia juga meminta agar pemanfaatan APBN dapat dilakukan dengan cepat di awal tahun 2022.
"Awal 2022 anggaran sudah bisa dieksekusi artinya di bulan ini kita siapkan administrasi agar awal tahun sudah bisa dieksekusi," kata Jokowi.