Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin mendapat dukungan untuk maju kembali di Pilpres 2024 atau maju untuk menjadi presiden tiga periode meski secara aturan Jokowi sudah tidak bisa menjadi capres lagi.
Dukungan ini tergambar dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang terbaru. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebutkan tren peningkatan dukungan Jokowi kembali menjadi capres di Pilpres 2024. Pada September 2021, hanya 27,5% responden yang mendukung Jokowi untuk maju pada periode ketiganya.
Dukungan ini meningkat dalam dua survei terakhir, yakni pada November 2021 dengan tingkat dukungan berada pada angka 38,4% dan pada Desember 2021 kembali meningkat menjadi 40%. Tren peningkatan ini tidak berbeda jauh dengan dukungan publik terhadap perpanjangan masa jabatan presiden untuk tiga periode. Pada September 2021, hanya 23,9% responden yang mendukung wacana masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga periode.
Namun, dalam dua survei terakhir, dukungan terhadap perpanjangan masa jabatan presiden mengalami peningkatan yang signifikan. “Pada November 2021, yang setuju masa jabatan presiden diperpanjang tiga periode naik menjadi 35,6% dan kembali naik pada Desember 2021 menjadi 38,6%,” ujar Burhanuddin saat rilis hasil survei secara daring, Minggu (9/1/2021).
Yang menarik, kata Burhanuddin, tingkat persetujuan orang yang tahu isu perpanjangan masa jabatan presiden lebih rendah dibandingkan yang tahu isunya. Hal ini berarti, semakin orang tahu isu tersebut, tingkat persetujuannya semakin rendah. Dari survei tersebut, hanya 35,5% yang tahu isu tersebut mendukung perpanjangan masa jabatan presiden, sementara 41,5% responden yang tidak tahu isu tersebut, mendukung perpanjangan masa jabatan presiden.
“Jadi, semakin masyarakat tahu usulan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, semakin tidak mendukungnya. Sepertinya kampanye itu lebih kontraproduktif dibandingkan produktif. Mungkin masyarakat berpikir kalau isu itu dikampanyekan secara masif, mungkin yang terkesan di publik Presiden Jokowi terkesan ambisius, tetapi kalau tidak dikampanyekan dan mereka melihat dari kinerja presiden, ada tren peningkatan usulan dukungan masa jabatan tiga periode,” jelas Burhanuddin.
Dukungan terbanyak Jokowi maju untuk ketiga kalinya di Pilpres 2024 berasal dari pemilih PDIP sebanyak 67,4%, lalu disusul pemilih Golkar sebanyak 43,5% dan PKB 40,8%.
Dari segi wilayah, pemilih di Bali-Nusa paling banyak mendukung Jokowi kembali maju di Pilpres 2024, yakni sebanyak 62,5%, lalu disusul pemilih di Kalimantan 47,9%, Jawa Tengah-DIY 46,4%, Sulawesi 45,2%, Jawa Timur 44,1%, Maluku-Papua 39,1%, Jawa Barat 36,9%, Banten 31,9%, Sumatera 29,1% dan DKI Jakarta 26,6%.
Hasil survei soal dukungan responden Jokowi kembali maju di Pilpres 2024:
September 2021
- Setuju: 27,5%
- Tidak setuju: 68,7%
- TT/TJ: 3,8%
November 2021
- Setuju: 38,4%
- Tidak setuju: 57,6%
- TT/TJ: 4,0
Desember 2021
- Setuju: 40%
- Tidak setuju: 55,5%
- TT/TJ: 4,5%
Survei indikator politik kali ini dilakukan pada 6-11 Desember 2021 terhadap warga negara yang sudah memiliki hak pilih dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi.
Sampel ditarik dengan metode multistage random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sebanyak plus minus 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. []