Jakarta - Penggemar musik K-Pop alias K-Popers menggelar aksi unjuk rasa di enam kota besar demi menuntut merek fesyen mewah untuk lebih peduli akan iklim, pada hari pertama Paris Fashion Week, 25 September 2023 kemarin.
Para K-Popers menuntut jenama-jenama besar semisal Chanel, Celine, Dior, dan Saint Laurent untuk berhenti melakukan "K-washing," yang memiliki makna menyembunyikan lemahnya komitmen iklim mereka di balik kekuatan bintang idola K-Pop.
Lewat keterangan tertulisnya, anggota dari fanbase Blackpink, Blink Official Indonesia, Jevon mengatakan bahwa Blackpink dikenal dengan advokasi lingkungannya pada COP26.
"Kami sangat bangga dengan Blackpink dan berharap merek-merek mewah yang bekerja sama dengan Blackpink tidak menggunakan image baik tersebut untuk melakukan greenwashing tanpa menunjukkan aksi iklim yang nyata dan berani untuk lingkungan," ucap Jevon, dikutip Opsi pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Dokumentasi aksi demonstrasi k_popers. (Foto: Istimewa)
Sebagai bagian dari kampanye Kpop4Planet yang bertema "Unboxed: High Fashion, High Carbon", mereka menampilkan tuntutan serta pesan penggemar dengan truk MobileLED yang telah berkeliling di enam kota besar seperti New York, London, Paris, Tokyo, Seoul, dan kini di Jakarta.
Kpop4Planet sendiri merupakan organisasi iklim untuk dan dari penggemar K-Pop yang mencintai Bumi dan idola K-Pop mereka. Melalui kampanye ini, ribuan penggemar menuntut komitmen iklim yang lebih besar dan berani dari merek-merek mewah untuk memerangi krisis iklim.
"Merek mewah berlomba-lomba menggunakan idol K-Pop untuk menargetkan konsumen dari generasi muda, khususnya penggemar K-Pop – tapi sebagai penggemar yang peduli dengan lingkungan dan akan mewarisi bumi ini, kami bertanya-tanya mengapa merek mewah justru tidak menunjukkan tanggung jawab untuk melindungi lingkungan," kata Dayeon, juru kampanye Kpop4Planet di Korea Selatan.
Baca juga: Bintang K-Pop IU Sumbangkan Duit Rp 2,3 M ke Anak-anak Miskin
Baca juga: Ticya Rilis Single Go Solo Karya Produser K-Pop Johan Gustafsson
"Inilah mengapa penggemar K-Pop menuntut merek mewah mengurangi emisi mereka dengan berhenti menggunakan batu bara dan beralih ke 100 persen energi terbarukan, bukan hanya di toko dan kantor, tetapi di seluruh rantai pasoknya," ujar dia. []