News Sabtu, 05 November 2022 | 14:11

Kabar 70 Pastor di Siantar Dukung Anies Baswedan, Dibantah Keuskupan Agung Medan

Lihat Foto Kabar 70 Pastor di Siantar Dukung Anies Baswedan, Dibantah Keuskupan Agung Medan Anies Baswedan bersama pendukungnya di Medan, Jumat, 4 November 2022. (Foto: Twitter)
Editor: Tigor Munte

Medan - Beredar di media sosial berupa YouTube adanya dukungan dan deklarasi sekitar 70 pastor mendukung Anies Baswedan sebagai capres Pemilu 2024, langsung dibantah oleh Keuskupan Agung Medan.

Dalam siaran pers yang beredar dan dipetik Opsi, Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan Yosafat Ivo Sinaga OFMCap menyebutkan, belum lama ini telah beredar di media sosial YouTube dengan judul "70 Pastor Dukung Anies".

Dan ini disampaikan pada saat deklarasi dukungan kepada Anies Rasyid Baswedan di Medan, Sumatra Utara.

Disebutkan dalam pernyataan di YouTube tersebut, bahwa ada 70 pastor di Kota Pematang Siantar mendeklarasikan dan mendukung Anies dan sudah ada beberapa pastor di Kota Medan yang membuat YouTube, yang menyatakan Anies lah harapan bangsa yang bisa mempersatukan bangsa Indonesia yang belakangan ini mulai terkotak-kotak.

"Terkait dengan (isi) YouTube itu, kami perlu menyampaikan bahwa hal itu tidak benar," kata Ivo Sinaga dalam siaran pers tertanggal 3 November 2022 itu.

Baca juga:

Disambut Pendukungnya, Anies Baswedan: Ini Medan Bung

Menurutnya, dalam gereja Katolik para klerus (pastor) tidak boleh atau bahkan dilarang terlibat politik praktis, seperti misalnya menjadi tim sukses atau terlibat langsung dalam partai politik dan menyampaikan dukungan ke publik terhadap figur tertentu.

"Gereja Katolik selalu menjaga dan memelihara persatuan multi etnik, suku, dan agama. Karena itulah gereja Katolik tidak pernah berpijak pada salah satu poros entah itu partai atau tokoh tertentu," sebutnya.

"Tegasnya gereja Katolik tetap menjaga netralitas. Untuk mewujudkan netralitas itulah para pastor tetap menjaga dan memelihara persatuan dengan tidak jatuh dalam poros tertentu," katanya.

Dia kemudian mengimbau semua pihak untuk menjalankan politik yang elegan dan etika politik yang benar dan tidak menghalalkan segala cara demi nafsu politik. 

Dalam pandangan pihaknya, politik itu sejatinya mempersatukan dan bukan memecah belah. Politik hendaknya dijalankan demi kepentingan dan kesejahteraan bersama (bonum commune).

"Kami juga menyampaikan seruan agar kita semua tetap kritis terhadap pemberitaan di medsos yang mungkin tidak menyampaikan berita yang benar. Kita jangan terlalu cepat percaya apalagi memforward berita yang belum tahu kebenarannya. Kita juga jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah persaudaraan di antara kita," tegasnya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya