Daerah Senin, 07 Maret 2022 | 16:03

Kades Wadas Dituding Ingkari Janji Politiknya saat Pilkades 2019

Lihat Foto Kades Wadas Dituding Ingkari Janji Politiknya saat Pilkades 2019 Warga Desa Wadas melakukan aksi unjuk rasa menolak tambang di desa mereka. (Foto: Twitter)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, menuding kepala desa mereka bernama Fahri Setyanto ingkar janji.

Dalam pemilihan kepala desa tahun 2019 silam, warga melakukan kontrak politik dengan Fahri, ditandai dengan surat perjanjian. Fahri akan memperjuangkan kepentingan warga Desa Wadas 

"Pada tahun 2019 lalu, dilakukan Pemilihan Kepala Desa Wadas. Sebagai pemilik hak suara, warga menginginkan kepala desa terpilih agar senantiasa berjuang bersama warga dalam menjaga keutuhan Desa Wadas, dan bukan sebaliknya," demikian tweet di akun Twitter @Wadas_Melawan, Senin, 7 Maret 2022.

Disebutkan, semua warga Wadas dan calon kades membuat surat perjanjian politik. Calon kades pun berjanji akan amanah menjalankan apa yang tertulis dalam surat perjanjian tersebut. 

Singkat cerita, terpilihlah Fahri Setyanto. Di awal masa jabatan, kades terpilih terlihat masih amanah dengan janjinya.

Baca juga: Komnas HAM Kecam Tindakan Polisi di Desa Wadas

Namun selang beberapa waktu, kades terpilih tersebut mengingkari janjinya dan berkhianat kepada warga Wadas. 

"Kades terpilih tidak lagi amanah dengan apa yang dijanjikannya dalam kontrak politik dengan semua warga Wadas. Kades terpilih tidak lagi memperjuangkan hak-hak warga Wadas," tulis akun Wadas Melawan tersebut.

Kades terpilih, sebutnya, justru hendak menjual tanah Desa Wadas dengan mempromosikan Desa Wadas untuk ditambang. 

Di media bahkan sang kades tersebut banyak berbohong dengan mengatakan bahwa warga Wadas mayoritas setuju untuk ditambang padahal fakta sebaliknya, justru mayoritas warga Wadas menolak tambang.

"Bapak kades Fahri Setyanto, panjenengan tahu tidak bagaimana kondisi warga akibat ulah njenengan? Kini hari-hari warga Wadas penuh dengan ketidaktenangan dan kegelisahan karena alam Wadas yang selama ini menjadi tempat tinggal dan ruang hidup warga terancam rusak dan hilang.

Jika pemimpin sudah tak bisa jadi penyambung lidah rakyat, maka harus kepada siapa lagi rakyat menitipkan segala hajatnya? Bukankah seharusnya segala kebijakan pemimpin untuk kemaslahatan rakyat?" tukas Wadas Melawan. 

Belum diperoleh konfirmasi atas Fahri Setyanto yang dituduh mengkhianati warga dan juga soal perjanjian kontrak politik saat Pilkades 2019 lalu yang kemudian memenangkan dirinya sebagai kepala desa. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya