Daerah Sabtu, 26 Maret 2022 | 21:03

Kadisdik Kota Banda Aceh Apresiasi Markey Day dan Art Festival SMPN 3

Lihat Foto Kadisdik Kota Banda Aceh Apresiasi Markey Day dan Art Festival SMPN 3 Kadisdik Aceh saat memotong pita. ( Foto: Opsi/Humas Disdik Banda Aceh).
Editor: Rio Anthony Reporter: , Syamsurizal

Banda Aceh - Sebagai upaya untuk mewujudkan jiwa entrepreneur sejak dini serta menumbuhkan kecintaan pada budaya serta mengali bakat siswa dibidang seni, SMP Negeri 3 Banda Aceh mengelar Market Day dan Art Festival, Sabtu, 26 Maret 2022.

Acara yang digelar di halaman sekolah ini mengusung tema "Seni tidak lebih penting daripada hidup. Namun, hidup terasa menyedihkan tanpa seni,”.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri.

Kadisdik Kota Banda Aceh sangat mengapresiasi kegiatan ini karena bisa membentuk karakter dan mental anak didik. sehingga anak bisa berkreasi, bisa membuat produk dan menjualnya. Katanya, ini membutuhkan karakter-karakter yang kuat.

"Kegiatan ini betul-betul memberikan bekal bagi anak-anak, termasuk di dalamnya adalah mental kewirausahaan," kata Sulaiman Bakri.

Sulaiaman mengatakan, kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya karena merupakan ajang eksplorasi siswa sembari melatih guru dalam mendidik abad 21 yang merupakan amanah kurikulum 2013.

"Kita berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi kegiatan tahunan karena dari sini siswa dapat mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakatnya," ungkapnya.

Sementara itu kepala sekolah SMP 3 Banda Aceh, Rima Afriani mengatakan, kegiatan Market Day diselenggarakan sebagai bentuk perwujudan dan aplikasi penguatan pendidikan karakter di sekolah.

"Ada nilai religius, kemandirian dan gotong royong. Dari nilai religius, siswa dilatih untuk melakukan nilai-nilai kejujuran dalam proses jual beli sampai dengan laporan perolehan hasil," sebutnya.

Lanjutnya, wujud sikap mandiri dan gotong royong, anak-anak diberi kebebasan untuk mempersiapkan lapak, memilih dan menjajakan barang dagangannya.

Sekolah hanya memberi rambu-rambu bahwa yang dijual dalam bentuk jajanan makanan dan minuman tradisional, yang sehat dan tidak mengandung bahan pengawet.

"Market Day ini salah satu program sekolah dan baru pertama kali dilaksanakan, untuk mengenalkan jiwa enterpreneur. Sebagai bekal anak-anak terjun ke masyarakat setelah lulus nanti. Memang sekolah memberikan keleluasaan kepada siswa dalam menyalurkan kreativitas," ungkap Rima.

Dijelaskan pula dari pemilihan menu makanan dan minuman, serta konsep pemasaran dan manajemen usaha, diserahkan semuanya kepada siswa. Anak-anak diberi keleluasaan menggunakan lingkungan sekolah yang berupa kebun dan taman, sebagai lokasi tempat membuka usaha mereka dalam acara Market Day tersebut.

"Dalam acara ini tidak ada intervensi dari guru atau sekolah. Anak-anak sendiri yang berkreativitas maunya seperti apa," sebutnya.

Katanya, ternyata konsep para siswa dinilai luar biasa. Lingkungan kebun dan taman sekolah dirubah menjadi lapak-lapak sebagai pasar tradisional. Ditambah pula dengan panggung terbuka untuk menampilkan kreativitas anak seperti musik dan pembacaan puisi sebagai hiburan bagi pengunjung Market Day.

"Kita juga apresiasi atas konsep luar biasa para siswa," pungkasnya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya