Bandung - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil mengunjungi Kampung Koi yang berada di Desa Sukaresmi, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Senin 6 Desember 2021.
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian rechecking Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Provinsi Jabar Tahun 2021. Tujuannya, untuk memastikan program pengendalian penduduk, keluarga berencana juga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menyasar ke tingkat desa.
Atalia menilai, pemberdayaan ikan koi yang tengah digemari masyarakat luas menjadi daya tarik dari Desa Sukaresmi di Kecamatan Rancabali. Hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
“Jadi ada yang menarik di kampung ini, namanya kampung koi. Jadi masyarakat membudidayakan ikan koi yang sedang hit. Dan di tempat ini juga tidak hanya pembudidayaan dari pada ikannya, mereka juga memberikan edukasi mengenai pangan yang bergizi. Termasuk juga, di tempat ini, saya melihat kolaborasi yang menghadirkan kampung wisata,” kata Atalia.
Atalia pun meminta 27 kabupaten/kota di Jawa Barat untuk menjadikan Desa Sukaresmi percontohan dalam menyejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan lingkungan alam.
“Saya berharap ini bisa menjadi percontohan di kabupaten/kota lain,” ucapnya.
Saat mengelilingi Desa Sukaresmi, Atalia melihat kekompakan dari berbagai stakeholders, mulai dari kepala desa, karang taruna, camat, sampai bupati. Mereka bahu-membahu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya melihat bagaimana upaya yang dilakukan secara menyeluruh oleh stakeholders pemerintah kabupaten dan pemerintah setempat dan sampai ke desa, dan warga masyarakat. Saya melihat juga karang taruna bekerja sama, berkolaborasi untuk menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat,” ucapnya.
“Kita perlu sebuah wajah di kabupaten/kota di Jabar yang mampu menggerakkan pemberdayaan masyarakat oleh penguatan kolaborasi masyarakat tersebut,” imbuhnya.
Atalia berpesan kepada masyarakat agar pemberdayaan yang sudah ada bisa terus berjalan. “Jadi mudah-mudahan kegiatan ini tentu saja tidak bisa dilakukan dalam hal kaitannya dengan lomba, tapi bisa terus-menerus secara sustainable dilakukan oleh masyarakat sekitar,” ucapnya. []