Jakarta – Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli, angkat bicara terkait momen pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berlangsung dalam acara peringatan ulang tahun ke-100 Mery Hoegeng, istri mendiang Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso, di Depok, Jawa Barat, Senin, 23 Juni 2025.
Momen itu menjadi sorotan publik lantaran Kapolri tampak menunjukkan gestur hormat dan mencium tangan Megawati. Bagi Guntur, hal tersebut merupakan bagian dari nilai sopan santun khas bangsa Timur, bukan isyarat politik.
“Wajar, cium tangan kepada orang tua. Ibu Megawati bukan hanya seperti ibu kita sendiri, juga Ibu Bangsa dan Presiden RI ke-5. Pak Jokowi juga sering melakukan hal yang sama,” ujar Guntur seperti mengutip CNN Indonesia.
Guntur, yang akrab disapa Gunrom, menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak perlu ditafsirkan lebih jauh sebagai sinyal membaiknya hubungan PDIP dan Polri.
Ia menyebut, kehadiran Megawati murni dalam rangka silaturahmi dan penghormatan kepada keluarga Hoegeng yang memiliki hubungan panjang dengan keluarga Soekarno.
“Pak Hoegeng adalah Kapolri panutan. Beliau dan keluarganya sangat dekat dengan Bung Karno dan Ibu Megawati,” jelasnya.
Sementara itu, Guntur enggan menjawab soal arah hubungan partai dengan Polri usai pertemuan itu. Ia hanya menyebut kritik yang dilontarkan Megawati kepada institusi kepolisian sejak Pemilu 2024 lalu adalah bentuk perhatian.
“Kritik Ibu Megawati itu dasarnya sayang. Karena beliau yang memisahkan Polri dari ABRI saat menjadi Presiden. Jadi kritik itu bukan berarti permusuhan,” ujar Guntur.
Sebelum pertemuan di Depok, Kapolri beserta jajaran lebih dulu mengikuti ziarah nasional ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79.
Usai ziarah, Sigit datang lebih awal ke kediaman Mery Hoegeng, lalu menanti kedatangan Megawati yang tiba bersama putrinya, Ketua DPR Puan Maharani.[]