Mamuju - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mamuju bertambah, Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali lakukan fogging.
Kali ini, Dinkes Mamuju melakukan fogging di sejumlah perumahan dalam Kota Mamuju, salah satunya di BTN Manakarra dan BTN Binanga, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit Dinkes Mamuju, Alamsyah Tamrin mengungkapkan, kasus DBD di Mamuju selama 2022 sebanyak 70 kasus.
"Hingga Juli 2022, kasus paling banyak ditemukan di Kecamatan Mamuju, Simboro, Tapalang dan Kalukku," kata Alamsyah, saat dikonfirmasi wartawan, Senin, 1 Agustus 2022.
Ia juga mengungkapkan, kasus DBD pada Juni sebanyak empat orang yang harus di rawat di sejumlah rumah sakit di Mamuju, untuk bulan Juli naik menjadi 10 orang.
"Namun Minggu ini, tidak ada lagi pasien yang dirawat," katanya.
Jika dibandingkan pada 2021 lalu, jumlah warga terjangkit DBD hingga Desember sebanyak 64 kasus. Ini menandakan, kasus DBD di 2022 bisa terus bertambah.
"Deman berdarah meningkat dikarenakan Sulbar pada umumnya memasuki musim pancaroba, atau pergantian musim, sehingga curah hujan meningkat cukup tinggi, menyebabkan banyak genangan air dan menjadi wadah berkembang biaknya nyamuk DBD," kata Alamsyah.
Berdasarkan perintah Bupati Mamuju, mengatisipasi kasus terus meningakat, pihaknya gencar akan melakukan fogging di sejumlah kecamatan.
"Dimulai dari Kecamatan Mamuju, Simboro dan menyasar kecamatan lain, karena dua tempat ini ditemukan kasus paling banyak," katanya.
Alamsyah berharap, ada bantuan dari sejumlah pihak untuk ketersedian stok racun dan bahan campurannya.
Selain itu, masyarakat diminta untuk berperan aktif dalam kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3M, jika hal tersebut tidak dilakukan, maka upaya Dinkes dalam berantas DBD hanya sia-sia. []