Medan - Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon (AEAB) berharap Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali maju menjadi calon presiden 3 periode.
Kelompok Tani itu mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan Pemerintahan Jokowi, salah satunya memberantas "mafia tanah".
Harapan itu disampaikan Sekretaris Poktan AEAB, Rembah Keliat saat menerima kunjungan silaturahmi Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Minggu, 20 Maret 2022 kemarin.
"Kami berharap KOBAR tak henti-hentinya menyuarakan harapan dari masyarakat agar Presiden Jokowi kembali memimpin Indonesia. Kami kelompok tani AEAB sangat mengharapkan agar Jokowi memimpin lagi di periode ketiga," kata Rembah meneruskan keterangan tertulis KOBAR, Sabtu, 26 Maret 2022.
Dia mengaku khawatir persoalan mafia tanah di negeri ini tidak tuntas jika terjadi pergantian presiden.
Sebab, lanjutnya, kelompok tani AEAB menaruh harapan kepada Jokowi untuk turut campur menyelesaikan persoalan sengketa tanah yang mereka alami di desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
"Karena kami kelompok tani AEAB sangat mendukung sikap Pak Jokowi yang menindak tegas para mafia tanah. Kami ingin agar Jokowi memberantas mafia tanah di seluruh Indonesia, termasuk di Desa Durin Tonggal. Kami adalah korban mafia tanah. Pertanian kami dirusak oleh PT Linmas. Dan sampai sekarang kasus kami masih belum selesai," ujarnya.
Korban mafia tanah lainnya, yakni Herpina Siregar juga menyampaikan harapan serupa terkait persoalan agraria tersebut.
"Kami berharap Pak Jokowi bisa masuk 1 periode lagi agar bisa menuntaskan masalah yang ada di negara kita ini. Kami masyarakat Durin Tonggal, Sumut ini juga orang Indonesia, kami masyarakat tertindas karena adanya mafia tanah di daerah kami ini," tutur Herpina.
"Kami mohon agar Presiden memperhatikan masyarakat yang memang betul-betul membutuhkan bantuan dari Bapak. Kami harap Presiden maju satu periode lagi," sambungnya.
Sementara itu, Jakobus Gurusinga juga menyampaikan dukungannya kepada Jokowi. Dia berharap Presiden melanjutkan kepemimpinannya hingga 3 periode.
"Saya sebagai warga negara Indonesia sangat mengapresiasi Presiden Jokowi. Saya sangat bangga Presiden saya Jokowi, karena masa kepemimpinannya sangat banyak pembangunan, begitu merakyat, tidak pilih kasih. Bahkan Bapak saya tahun 2019 lalu, walaupun sakit, memaksakan diri untuk memilih Presiden ke TPS, dan kemudian beliau meninggal setelah mencoblos Pak Jokowi," kenang Jakobus.
Dia menyebut bahwa Presiden-Presiden sebelumnya tidak sebagus kepemimpinan Jokowi saat ini.
"Presiden-presiden sebelumnya tidak ada yang mampu menandingi Jokowi. Walaupun ada yang nyinyir kepada Jokowi, itu sangat menghambat pembangunan Indonesia. Karena Jokowi betul-betul menjalankan tugasnya. Jokowi sangat serius ingin memajukan bangsa Indonesia," ucapnya.
Merespons itu, Koordinator Daerah KOBAR Sumatera Utara, Swangro Lumbanbatu mengajak masyarakat untuk terus menyuarakan dukungan kepada Pemerintahan Jokowi.
Swangro berpandangan, pemberantasan mafia tanah menjadi satu agenda penting yang sedang dikerjakan pemerintah.
"Di era pemerintahan sekarang ini, Pak Jokowi berkomitmen melakukan program reforma agraria, salah satunya dengan memberikan sertifikat kepada masyarakat, membangun puluhan bendungan, memberikan bantuan program-program kepada kelompok tani, hingga dengan tegas akan menindak mafia tanah," katanya.
Oleh sebab itu, dia berharap Jokowi mendengar aspirasi kelompok tani AEAB terkait persoalan mafia tanah di Deli Serdang.
"Saat ini kelompok tani AEAB mengalami persoalan kasus mafia tanah. Semoga Pak Jokowi mendengar dan bisa dengan cepat menugaskan jajaran di bawahnya untuk melakukan proses hukum terkait mafia tanah ini," ujar Swangro.
Di tempat serupa, Deklarator Nasional KOBAR, Sahat MP Sinurat mengapresiasi penilaian objektif yang disampaikan kelompok tani terhadap pemerintah.
"Walaupun saat ini kelompok tani masih mengalami persoalan mafia tanah, namun mereka tetap menilai secara objektif bahwa pemerintahan Jokowi saat ini berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat," kata Sahat.
"Dengan masih banyaknya agenda pembangunan yang belum selesai, kelompok tani ini berharap Jokowi bisa melanjutkan kembali pengabdiannya sampai 2029. Sehingga harapan dan cita-cita masyarakat itu terwujud," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, dia juga berharap Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) merespons aspirasi masyarakat untuk mengamendemen UUD 1945 terkait masa jabatan presiden.
"Semoga aspirasi ini didengar oleh MPR, dan MPR juga bisa melakukan amendemen UUD 1945 terkait masa jabatan Presiden menjadi 3 periode," ucap Sahat.
Tak hanya Swangro Lumbanbatu dan Sahat MP Sinurat, dalam kunjungan silaturahmi itu turut hadir Deklarator Nasional KOBAR, Arnold L Panjaitan.[]