News Kamis, 07 April 2022 | 13:04

Kemenkes Komentari Gegernya Penyebaran Varian Omicron XE

Lihat Foto Kemenkes Komentari Gegernya Penyebaran Varian Omicron XE Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Ist)

Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi angkat bicara terkait gegernya temuan Covid-19 varian Omicron XE.

Siti mengungkapkan, varian Omicron XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022 lalu. Terbaru sudah lebih dari 600 kasus varian XE sejak ditemukan.

Menurut Jubir Vaksin Covid-19 itu, meski di Inggris terjadi peningkatan kasus Covid-19, namun adanya XE ini tidak memperlihatkan adanya lonjakan yang signifikan.

"Kalau kita lihat sub varian XE ini terdeteksi pertama kali di Inggris pada sampel di 19 Januari 2022, dan memang kalau kita lihat (angka kasus) tidak sampai 1.000 melainkan di angka lebih dari 600-an," kata Nadia dikutip dari KompasTV, Kamis, 7 April 2022.

"Kalau kita lihat angka di Inggris walaupun terjadi peningkatan kasus tidak terjadi lonjakan yang signifikan," ucapnya menambahkan.

Diketahui, varian XE merupakan rekombinasi dari varian omicron asli, BA.1 dan subvarian BA.2 yang sering disebut sebagai omicron siluman.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tingkat penularan Omicron XE sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2. Namun, tentunya temuan awal tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut oleh peneliti.

Tak hanya di Inggris, bahkan kini varian XE ditemukan di negara tetangga, Thailand. Meski demikian Nadia menegaskan bahwa varian tersebut belum terdeteksi di Indonesia.

"Walaupun BA.1 dan BA.2 sudah ditemukan di kita, namun gabungannya saat ini belum, semoga saja kita tidak mendeteksinya. Kalaupun mendeteksinya, sama seperti negara lain, diharapkan tidak memberikan dampak ataupun tingkat keparahan," ujarnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya