News Sabtu, 30 April 2022 | 07:04

Kemenparekraf Harapkan Film Indonesia Banyak Ditonton Selama Libur Lebaran

Lihat Foto Kemenparekraf Harapkan Film Indonesia Banyak Ditonton Selama Libur Lebaran Ilustrasi bioskop. (foto: pontas.id).

Jakarta - Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhammad Neil El Himam mengharapkan momentum libur Lebaran dapat berdampak positif untuk film Indonesia, karena bioskop diprediksi akan ramai pengunjung.

"Bioskop akan ramai, harapannya film-film Indonesia banyak yang diputar," kata Neil kepada wartawan di Tangerang, dikutip Sabtu, 30 April 2022.

Sejumlah film sudah siap tayang pada akhir April menjelang libur Idul Fitri tahun 2022. Beberapa di antaranya film dengan genre horor seperti "Kuntilanak 3" arahan Rizal Mantovani, "KKN Di Desa Penari" dari sutradara Awi Suryadi yang dibintangi oleh Tissa Biani, juga "Oma The Demonic" yang dimainkan oleh Jajang C Noer dan Karina Nadila.

Selain film horor, ada juga drama komedi "Gara-Gara Warisan" yang dibintangi Oka Antara dan Indah Permatasari.

Industri film tak luput dari perhatian Kemenparekraf yang menyiapkan fasilitas untuk mendorong produktivitas sineas Indonesia. Kemenparekraf memberikan stimulus PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dan stimulus karya sineas lokal di daerah-daerah.

PEN Film diwujudkan melalui tiga skema antara lain promosi, praproduksi, dan produksi. Kehadiran PEN Film 2021 dinilai telah mendapatkan sambutan positif di mana lebih dari 50 sineas merasakan manfaat PEN 2021 dengan penyerapan anggaran sebesar Rp 116,8 miliar.

Namun, untuk 2022, PEN Film yang dihadirkan hanya satu skema, yaitu khusus untuk skema promosi yang terbatas untuk film berdurasi panjang, baik dokumenter maupun fiksi komersial.

Sineas yang berkecimpung di pembuatan film pendek, dokumenter dan fiksi, juga tetap mendapatkan stimulus dari bentuk kedua. Bantuan Pemerintah diinisiasi komisi X DPR RI dan akan diberikan kepada para komunitas film pendek dan fotografi.

Pada awal pandemi, industri film Indonesia diperkirakan mengalami kerugian Rp 481 miliar per bulannya, beruntung perkembangan platform digital kondisi membuat kondisi itu berangsur-angsur membaik. [] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya