News Kamis, 23 Desember 2021 | 11:12

Kemenperin Dukung Pengembangan Vaksin Merah Putih dan BUMN

Lihat Foto Kemenperin Dukung Pengembangan Vaksin Merah Putih dan BUMN Ilustrasi pengembangan vaksin Covid-19. foto: SHUTTERSTOCK/Blue Planet Studio

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung pengembangan Vaksin Merah Putih dan vaksin BUMN untuk membangun kolaborasi dengan stakeholder agar sektor industri mampu terus berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Kemenperin terus mendukung pengembangan Vaksin Merah Putih dan vaksin BUMN yang saat ini sedang dikembangkan oleh induk holding BUMN di bidang farmasi yakni PT Bio Farma bersama stakeholder lainnya,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin Muhammad Khayam lewat keterangannya di Jakarta, dikutip Opsi, Kamis, 23 Desember 2021.

Khayam menyampaikan hal itu saat melakukan kunjungan kerja bersama Komisi VII DPR RI dalam rangka Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022.

Dia optimistis pengembangan vaksin Covid-19 oleh perusahaan industri farmasi dalam negeri mampu terwujud hingga menciptakan kemandirian vaksin di Tanah Air.

Pasalnya, PT Bio Farma memiliki rekam jejak yang sangat baik di bidang vaksin dan terbukti mampu membawa Indonesia menjadi salah satu negara pemasok vaksin ke-132 negara di dunia.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara di kawasan Asia Tenggara yang diakui WHO sebagai pemasok vaksin global bersama dengan India, Belgia, Perancis, dan Korea Selatan.

“Tentunya ini tidak lepas dari produk-produk vaksin yang dihasilkan oleh PT Bio Farma yang selama 100 tahun lebih berkontribusi meningkatkan kualitas hidup manusia dengan vaksinasi,” ujarnya.

Pengembangan Vaksin Merah Putih dilakukan oleh Bio Farma dan lembaga penelitian biologi molekuler di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Eijkman.

Keduanya melakukan pengembangan vaksin berbasis protein rekombinan yang saat ini progresnya sudah memasuki tahap seed vaccine optimization. Sementara itu, vaksin BUMN merupakan kolaborasi antara Bio Farma dan Baylor College of Medicine yang saat ini perkembangannya sudah memasuki tahap uji klinis fase I. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya