Medan - Ketua Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Jokowi yang hadir dan memberikan arahan dalam acara GAMKI di Kota Medan, pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
"Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah menyaksikan Pengukuhan DPP GAMKI serta memberi arahan dan membuka Rapat Kerja Nasional GAMKI Tahun 2023 di Kota Medan," kata Sahat dikutip dari Facebooknya, Senin, 21 Agustus 2023.
Menurut dia, ini adalah sejarah bagi GAMKI yang sudah berdiri sejak tahun 1962 dan cikal bakalnya sejak tahun 1945, karena untuk pertama kalinya Presiden RI menghadiri Pengukuhan Kepengurusan DPP GAMKI.
"Terima kasih GAMKI sampaikan juga kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution yang telah mendukung suksesnya pelaksanaan rangkaian kegiatan ini," imbuhnya.
Dia berharap GAMKI semakin transformatif, inovatif, dan berkelanjutan untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam acara GAMKI menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kekompakan bangsa Indonesia di tahun politik yang mulai menghangat saat ini.
Jokowi kemudian meminta jajaran GAMKI untuk turut menjaga agar situasi politik tetap kondusif jelang pemilihan umum (pemilu) di tahun 2024.
“Saya minta kepada DPP GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan kalau ada hal-hal yang panas, ikut menyejukkan, ikut mendinginkan karena dalam situasi ketidakpastian global seperti sekarang ini, kita betul-betul perlu bekerja fokus, perlu bekerja kompak, perlu bekerja solid,” ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi Berharap GAMKI Ikut Menjaga Situasi Politik Kondusif Jelang Pemilu 2024
Menurut Presiden, bersatu bukan hanya diartikan dengan tidak adanya pertengkaran tetapi juga bersinergi dalam mewujudkan visi Indonesia Maju serta mendorong perekonomian nasional terus tumbuh dalam situasi ketidakpastian global yang masih terjadi.
Presiden mengungkapkan, saat ini terdapat 96 negara masuk menjadi pasiennya IMF. Selain itu sejumlah negara seperti di kawasan Uni Eropa juga menghadapi tantangan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan menekan laju inflasi.
“Kalau kondisinya kita melihat betul seperti itu kemudian antar masyarakatnya sendiri tidak bersatu, tidak kompak, bagaimana pemimpin bisa menyelesaikan masalah-masalah dan problem-problem besar yang ada. Dan, bersatu itu bukan hanya sekadar tidak bertengkar, bukan itu, tapi lebih dari itu, bersatu itu mampu bergerak bersama, bersatu, mampu bersinergi bersama dalam meraih visi Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” tandasnya.
Presiden pun mengingatkan perlunya digaungkan kembali budaya kekeluargaan dan gotong royong di antara masyarakat. Kompetisi dalam tahun politik selalu ada, tetapi Presiden meminta agar masyarakat kembali bersatu setelah rangkaian pemilihan umum (pemilu) selesai.
“Kalau racing, kalau balapan boleh-boleh saja, tapi jangan sikut-sikutan apalagi tendang-tendangan. Kita ini saudara sebangsa dan tanah air, jangan dilupakan itu. Agar setelah balapan, setelah racing, kita bisa berkawan kembali dan bersatu kembali. Jangan antartetangga enggak bisa saling menyapa setelah pemilu,” tandasnya. []