News Sabtu, 19 November 2022 | 15:11

Ketum PP Muhammadiyah Ingatkan Peserta Pemilu 2024 untuk Menjauhi Sikap Saling Benci

Lihat Foto Ketum PP Muhammadiyah Ingatkan Peserta Pemilu 2024 untuk Menjauhi Sikap Saling Benci Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto: Tangkapan Layar)
Editor: Tigor Munte

Solo - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan kepada para pihak yang akan berkompetisi dalam Pemilu 2024 untuk sudah selesai dengan dirinya.

"Tiap elite bangsa yang berkompetisi harus sudah selesai dengan dirinya, yakni meletakkan politik dan kekuasaan sebagai jalan utama berkhidmat sepenuhnya bagi kejayaan Indonesia," kata Haedar dalam bagian pidatonya pada pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo, Sabtu, 19 November 2022.

Pembukaan muktamar dihadiri Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta sejumlah menteri.  

Haedar menyebutkan, Muhammadiyah terus melayani dalam satu abad ini, baik dari pusat kota hingga desa pelosok-pelosok terjauh. 

Muhammadiyah kata dia, meyakini bahwa bangsa Indonesia dapat menjadi sebuah negara yang maju adil dan makmur. 

Muhammadiyah percaya Indonesia dapat menyelesaikan masalah-masalah berat yang dihadapinya.

Indonesia kata dia, memiliki modal untuk menjadi negara besar, karena memiliki SDM dan SDA yang potensial 

Tinggal lagi bagaimana mengurus Indonesia dengan baik dan benar sebagaimana dimandatkan para pendiri Indonesia.

Baca juga:

Jelang Pemilu 2024, Masyarakat Diminta Tidak Terpengaruh Politik Identitas

"Karenanya dalam proses bernegara termasuk Pemilu 2024, niscaya menjadi jembatan emas bagi kehidupan berkebangsaan, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.

Dia mengingatkan, bagi seluruh pihak yang berkontestasi harus berkomitmen tinggi dan memastikan mampu melindungi segenap bangsa dan tanah air Indonesia.

Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sebagaimana dideklarasikan para pendiri Indonesia.

"Para kontestan Pemilu 2024 tentu memiliki obligasi moral yang tinggi untuk menjadi para pemimpin dan wakil rakyat yang berjiwa kesatria Pancasila, yakni menjadi para negarawan yang mempraktikkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam berbangsa, bernegara di dunia nyata," tandasnya. 

Disebutnya, para elite Indonesia juga dapat menjadikan agama sebagai sumber nilai moral dan spiritual yang melahirkan public good dalam berbangsa. Karena agama memperoleh tempat penting dalam sejarah konstitusi dan jati diri bangsa.

"Semua pihak diminta berkomitmen menjadi suri teladan dalam menempatkan kepentingan Indonesia di atas kepentingan diri, kroni, dan golongan sendiri. Sekaligus menjadi perekat persatuan Indonesia serta menjauhi sikap saling membenci dan memusuhi yang membawa pada perpecahan bangsa dan merugikan masa depan Indonesia," katanya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya