Jakarta - PSSI menggunakan jasa firma audit Ernst & Young mengaudit keuangan PSSI sejak era Ketua Umum Edy Rahmayadi, Mochamad Iriawan hingga Erick Thohir.
Firma audit tersebut bekerja sejak 21 April 2023. Timnya sudah mendatangi PSSI berupa peninjauan internal untuk melihat pembukuan keuangan PSSI.
"Proses awal audit masih on going berdasarkan MoU penjajakan antara PSSI dan Ernst & Young," kata anggota Komite Eksekutif Arya Sinulingga, dilansir dari laman PSSI, Rabu, 10 Mei 2023.
Menurut Arya, dari internal review PSSI, ada tiga periode yang akan diaudit.
Periode 2017-2019 yakni era Edy Rahmayadi, 2019-2023 era Mochamad Iriawan, dan periode di kepengurusan Erick Thohir yang baru berjalan tiga bulan.
Berdasarkan proses awal audit internal di dua periode, yakni 2017-2019 dan 2019-2023, terdapat tantangan dalam beberapa hal yang diperiksa.
BACA JUGA: Klaim untuk Bersih-Bersih PSSI, Erick Thohir Bentuk Dua Satgas
Mulai dari pembukuan, pengumpulan data pemasukan dan pengeluaran secara terperinci.
Pada periode 2017-2019, tidak tercatat sama sekali pembukuannya. PSSI harus menggunakan jasa IT untuk mendapatkan data-data dari e-mail bagian keuangan di periode tersebut.
"Ada beberapa data fisik, namun tidak jelas. Misalnya, ada pengeluaran cheque, namun tidak ada perinciannya,” jelasnya.
Tantangan lain di periode 2019-2023 ditunjukkan dengan sistem akuntansi manual.
Meski sudah mulai tertata dan ada perbaikan, dalam urusan transaksional dan prosedur pengeluaran dana. Namun, akuntansi yang digunakan masih manual, dan tidak menggunakan sistem akuntansi apapun.
"Itu dulu yang bisa kami sampaikan karena prosesnya lagi dijalankan firma audit tersebut,” tutup Arya.
Kepengurusan PSSI era Erick Thohir, rencananya akan menggunakan sistem akuntansi yang benar dan valid. Hal ini sesuai dengan masukan firma audit Ernst & Young. []