Sumedang – KH Maman Imanulhaq kini resmi memimpin Lembaga Seni Qosidah Indonesia (LASQI) Nusantara Jaya Jawa Barat. Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini terpilih dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LASQI di Jatinangor, Sumedang, Sabtu, 8 Februari 2025.

Rapat pleno tersebut tidak sekadar rutinitas organisasi, tetapi menjadi momen penting karena hadirnya tokoh-tokoh berpengaruh seperti Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Drs. Ajam Mustajam M.Si, dan sesepuh LASQI, Prof. Dr. Badruzzaman.

Dalam pertemuan itu, 22 pengurus LASQI dari berbagai daerah di Jawa Barat sepakat menunjuk KH Maman sebagai pemimpin baru.

Dalam pidatonya, KH Maman menekankan bahwa seni qosidah perlu bersentuhan dengan inovasi tanpa meninggalkan nilai tradisionalnya.

“Anak muda adalah kunci regenerasi seni qosidah. LASQI akan beradaptasi dengan tren digital untuk memastikan tradisi ini tetap hidup,” katanya.

KH Maman juga menyoroti perlunya kolaborasi yang erat antara seniman, pemerintah, dan ulama untuk menjaga eksistensi qosidah.

Sebagai langkah konkret, LASQI Jawa Barat di bawah komando KH Maman telah menyiapkan beberapa program unggulan, termasuk Festival Qasidah Digital.

"Kita harus masuk ke platform digital jika ingin qosidah tetap dikenal generasi muda," ujarnya.

Kegiatan lain yang dirancang adalah Safari Ramadhan, serta Marhaban Ya Ramadhan yang mengundang artis nasional dan menyantuni kaum dhuafa.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Drs. Ajam Mustajam, menyatakan dukungan penuh terhadap LASQI.

Ia bahkan berkomitmen untuk kembali memasukkan qosidah dalam MTQ tingkat kabupaten/kota hingga provinsi.

“Ini bagian dari pelestarian tradisi seni Islam yang berakar kuat di masyarakat kita,” ujar Ajam.

Dengan kepemimpinan yang adaptif serta visi yang inovatif, LASQI Jawa Barat di bawah KH Maman Imanulhaq diharapkan dapat menjadi mercusuar perkembangan seni qosidah Nusantara.[]