Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Jefri Gultom menyatakan kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir masih jauh dari ekspektasi rakyat.
Sebab, menurutnya, BUMN sebagai koor bisnis bukannya membuat profit, malahan terus-menerus menjadi beban negara.
"Sejak Mei 2021, PP GMKI menilai kinerja Menteri BUMN jauh dari harapan masyarakat dan visi Presiden Joko Widodo," kata Jefri Gultom dalam keterangannya diterima Opsi, Kamis, 18 November 2021.
Jefri pun mengkritisi kebijakan Erick dalam hal restrukturisasi polis PT Asurasi Jiwasraya (Persero). Kemudian, kebijakan di tengah pandemi Covid-19 yang berorientasi bisnis, tak berpihak pada rakyat.
"Hingga transformasi BUMN yang jauh dari harapan presiden," ujar dia.
Jefri juga mewanti-wanti, Presiden Joko Widodo sesungguhnya sempat menyentil, serta marah terhadap kinerja Erick Thohir lantaran BUMN meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam kondisi keuangan negara yang sulit.
"Harapannya memberikan deviden kepada negara, namun sebaliknya BUMN menjadi beban negara," ucap dia.
"Fundamental etos kerja BUMN, belum ada perubahan yang terjadi baik dari inefisiensi dan kualitas pekerjaan BUMN," kata Jefri menambahkan.
Kendati demikian, persoalan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju Jefri serahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi, yang dalam konteks ini memiliki hak prerogatif untuk mengganti Erick Thohir dengan sosok lain.
Sepengetahuannya, Erick Thohir memiliki hubungan yang sangat baik dengan Presiden Jokowi, karena mantan bos Inter Milan itu sempat menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019 lalu.
"Erick Thohir sebagai ketua tim sukses Pak Jokowi 2019, ketua pelaksana penanganan covid-19. Berbicara soal reshuffle, tidak hanya berdasarkan kinerja melainkan hubungan kedekatan Erick Thohir dan Presiden Jokowi," kata Jefri Gultom. []