News Sabtu, 19 November 2022 | 13:11

Kisah 43 Tahun Pertemanan Sri Mulyani-Retno Marsudi, Dua Srikandi di KTT G20 Bali

Lihat Foto Kisah 43 Tahun Pertemanan Sri Mulyani-Retno Marsudi, Dua Srikandi di KTT G20 Bali Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Forum KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Selasa, 15 November 2022. (foto: YouTube).
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Dalam perhelatan KTT G20 di Bali pada 14-16 November 2022 lalu, dua perempuan tampak mengapit Presiden Jokowi saat membuka dan menutup pertemuan level dunia itu.

Kedua perempuan itu, siapa sangka merupakan alumni SMA 3 Semarang, Jawa Tengah. Meski tidak satu kelas, namun keduanya saling kenal karena memang siswi aktif di sekolah. 

Selepas dari SMA, Sri Mulyani ke Universitas Indonesia, sedangkan Retno ke Universitas Gadjah Mada.

Kini keduanya menjadi pembantu utama Presiden Jokowi, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Kami udah berteman, berapa ya. Kalau sekarang 2022, kami berteman dari 79. Kami SMA kan bareng, terus kemudian Ani, Ibu SMI, Ibu Menkeu, aku manggilnya Ani, Ani ke UI, saya ke Universitas Gadjah Mada (UGM),” kata Retno dilansir dari laman Setkab, Sabtu, 19 November 2022.

Sebelum sama-sama membantu Presiden Jokowi di jajaran kabinet pemerintahan, Mulyani dan Retno sering bertemu di tengah kesibukan masing-masing. 

Retno bercerita saat Mulyani, yang waktu itu masih bertugas di Bank Dunia, mengajaknya untuk makan bersama.

“Dia datang ke Belanda, saya dubes di Belanda. Jadi tiba-tiba saya dapat WA dari dia, dia bilang, ‘Ret, makan yuk!’ Terus, aku datang ke hotelnya dia. Terus, kami jalan dari hotelnya dia, kami cari makan berdua,” tutur Retno.

Retno dan Mulyani juga kerap membagikan momen persahabatannya di akun Instagram pribadi masing-masing. 

Salah satunya, saat Retno menghadiri acara siraman putra bungsu Mulyani, Luqman Indra Pambudi Sumartono pada Juli 2022.

“Saya enggak bisa hadir waktu pernikahannya karena saya harus ke luar negeri, jadi saya betul-betul tunggu sampai saya nemenin Ani pada saat siraman. Setelah itu, saya pergi,” kata Retno.

Mulyani juga menuturkan kisah panjang pertemanannya dengan Retno. Dia mengungkapkan, meski berada di satu SMA, mereka memilih jurusan yang berbeda.

Baca juga:

Presiden Jokowi: KTT G20 Jangan Ditarik-tarik ke Politik

“SMA memang kegiatan saya banyak banget, Retno juga kegiatannya banyak. Dia ke Pramuka segala macam, kalau saya OSIS. Saya pernah jadi ketua OSIS, saya paskibraka, dan yang lain-lain, olahraga, tim voli sekolah, karate saya ikut, jadi saya segala macam. Tapi saya tahu Retno sama saya, walaupun enggak pernah satu kelas,” ungkapnya.

Sri Mulyani mengaku senang saat mengetahui dirinya dan Retno Marsudi diminta Presiden Jokowi untuk bersama-sama bergabung dalam kabinet pemerintahan.

“Waktu saya dipanggil pulang sama Pak Jokowi lagi untuk gabung, dan saya tahu ada teman saya, Retno, kita jadi makin erat saja. Senang lah, kan jarang ya satu kabinet itu dari satu SMA yang sama, jadi kita merasa ada special relationship dan memang ya enak, ngobrol sama Retno enak,” ungkapnya.

Momen teranyar keduanya, saat berpelukan usai Presiden Jokowi secara resmi menyerahkan tongkat estafet presidensi G20 ke India sekaligus menandakan selesainya presidensi G20 Indonesia. 

Bersama pemangku kepentingan lainnya, dua srikandi Kabinet Indonesia Maju ini telah bekerja ekstra keras selama kurang lebih satu tahun untuk menyukseskan gelaran G20 di tengah meningkatnya tensi geopolitik dunia.

“Alhamdulilah, kita baru saja menyelesaikan KTT G20, dua hari berturut-turut, dan tadi telah ditutup oleh Bapak Presiden dengan menghasilkan deklarasi dari para pimpinan G20. Ini pencapaian yang luar biasa karena deklarasi itu artinya ada kesepakatan dari seluruh pimpinan G20,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram pribadinya  @smindrawati, yang diunggah Rabu, 16 November 2022.

Rasa syukur juga diungkapkan oleh Menlu Retno atas terselenggaranya rangkaian pertemuan G20 di bawah presidensi Indonesia.

“Alhamdulillah di tengah segala tantangan, segala perbedaan yang sangat-sangat tajam, paling tidak dari kegiatannya itu sendiri, tidak ada satupun kegiatan G20 yang harus dibatalkan pada tahun ini,” ujar Retno, di kanal YouTube Sekretariat Kabinet.

Di Presidensi G20 Indonesia, sebagai Menkeu, Sri Mulyani berperan besar di financial track sementara sebagai Menlu, Retno Marsudi mengampu sherpa track.

“G20 itu kan ada finance track, jadi trek keuangan, ada trek sherpa yang lebih banyak kepada ekonomi secara keseluruhan dan pembangunan, dan kita itu menjadi pengampu dari masing-masing trek itu. Ibu Menkeu tentunya di trek keuangan, sementara saya di trek sherpa,” tutur Retno.

Retno mengisahkan, sebagai rekan kerja sekaligus sahabat, dirinya dan Sri Mulyani kerap berdiskusi mengenai persiapan dan progres dari Presidensi G20 Indonesia.

“(Berdiskusi) sampai di mana, apa yang mesti diperkuat, apa dan ini, dan sebagainya. Tapi, karena kami berteman lama, jadi komunikasinya lebih lebih enak,” ujar dia. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya