Daerah Kamis, 04 Mei 2023 | 21:05

Kisah di Balik Siantar Punya Kampung Melayu, Kampung Kristen, Hingga Jalan Jawa

Lihat Foto Kisah di Balik Siantar Punya Kampung Melayu, Kampung Kristen, Hingga Jalan Jawa Pejabat Pematang Siantar ikut perayaan Paskah. Kamis, 4 Mei 2023. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Siantar - Toleransi sudah menjadi budaya di Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara. 

Pendiri kota ini, Sangnaualuh Damanik telah menanamkan toleransi sejak awal. Dia menerima dan terbuka dengan para pendatang. 

"Sehingga kemudian di Kota Pematang Siantar terdapat Kampung Melayu, Kampung Kristen, Jalan Jawa, dan lainnya," kata Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani.

Susanti berbicara dalam perayaan Paskah Oikumene Kota Pematang Siantar Tahun 2023, di aula Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar, Jalan Sangnaualuh Damanik, Kamis, 4 Mei 2023.

Menurutnya, perayaan Paskah dipahami bahwa Yesus memberikan jiwa raga, dan berkorban untuk umat manusia.

"Paskah untuk mengenang kembali Yesus, dan meningkatkan keimanan. Semoga Paskah menjadi momentum untuk mengaktualisasikan kasih Yesus dalam kehidupan di Kota Pematang Siantar," katanya.

Pemerintahannya kata Susanti, berkomitmen dan konsisten mendukung kegiatan yang menguatkan nilai-nilai keagamaan. Dan itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pematang Siantar 2022-2027.

Dia mengungkap tahun 2015 Pematang Siantar berada di peringkat pertama sebagai kota paling toleran di Indonesia. 

Tahun 2018 turun ke peringkat tiga. Selanjutnya di tahun 2019, merosot jauh ke peringkat 51. Tahun 2022 naik ke peringkat 31.

"Naik 20 poin, dan ini akan terus kita kejar agar peringkatnya semakin baik lagi," katanya.

BACA JUGA: Aktivis Ini Ajak Seluruh Buruh di Siantar Simalungun Bangga Jadi Buruh

Ketua Umum Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematang Siantar yang juga Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossy mengatakan, perayaan Paskah terlaksana berkat kerja sama seluruh pihak. 

Ia mencuplik tema Paskah, yakni Galilea sebagai tempat Yesus memilih murid-muridnya, serta tempat Yesus melaksanakan mukjizat dan umat manusia mengenal Yesus.

"Mari sama-sama ke Galilea untuk lebih mengenal Yesus. Semoga semakin merasakan kasih Yesus yang telah mati dan bangkit untuk menebus dosa manusia," katanya.

Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando menyampaikan, dinamika yang terjadi di Pematang Siantar selama ini adalah ujian, sebagaimana Tuhan Yesus juga menjalani ujian.

"Pengorbanan Yesus merupakan pengorbanan yang dapat kita refleksikan sekarang agar kita berkorban demi pembangunan nasional dan menjaga kekondusifan serta stabilitas negara," sebutnya.

AKBP Fernando yang merupakan Ketua Umum Panitia Natal Oikumene Kota Pematang Siantar Tahun 2022. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya