Daerah Kamis, 31 Maret 2022 | 15:03

Kisah Yakub, Mengabdi 20 Tahun di Pedalaman Kalumpang Mamuju, Kini Terangkat PPPK

Lihat Foto Kisah Yakub, Mengabdi 20 Tahun di Pedalaman Kalumpang Mamuju, Kini Terangkat PPPK Guru honorer asal Sandapang, Kecamatan Kalumpang, Mamuju Sulbar, Yakub, yang akhirnya terangkat PPPK setelah 20 tahun mengabdi. (Foto: Opsi/Eka Musriang)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Eka Musriang

Mamuju - Seorang guru honorer asal Desa Sandapang, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Yakub, 52 tahun, yang mengabadikan dirinya selama 20 tahun, kini terangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Yakub yang merasa sangat bersyukur setelah menerima SK pengangkatan sebagai PPPK dari pemerintah, menceritakan secara singkat perjalanan pengabdiannya.

Ia mengaku, mengabdi sebagai guru SD Negeri Sandapang, Kecamatan Kalumpang, Mamuju Sulbar, sejak Januari 2002 lalu.

"Saya sudah 20 tahun mengabdi sebagai guru di sana," kata Yakub, saat diwawancarai Opsi.id, usai menerima SK di kantor Bupati Mamuju, Kamis, 31 Maret 2022.

Yakub mengungkapkan, di wilayah tempatnya mengabdi selama 20 tahun, kurang sekali tenaga pendidik. Sehingga, dirinya berusaha semaksimal mungkin membantu masyarakat di bidang pendidikan.

"Saya merasa kasian jika melihat anak-anak terlantar karena tidak sekolah," katanya.

Ia juga mengungkapkan, tindakan yang dilakukannya murni niat untuk mengurangi angka buta huruf atau buta aksara di Mamuju, bukan karena ingin memiliki jabatan.

"Di tempat saya, sebelum saya menjadi tenaga pengajar, banyak anak-anak yang buta huruf," kata Yakub.

Pria lima orang anak itu juga mengaku, harus mengatur waktunya semaksimal mungkin untuk menjadi tulang punggung keluarga dan tenaga pengajar.

Dari lima orang anaknya itu, tiga orang diantaranya sudah berkeluarga dan dua orang lainnya masih duduk di bangku SMP dan SMA.

"Sehingga, kadang saya harus mengambil waktu untuk kerja sawah demi menafkahi keluarga," katanya.

Bahkan, kata Yakub, dirinya pernah mengajar dari kelas satu hingga kelas enam, seorang diri selama tiga tahun dengan merangkap semua mata pelajaran.

"Saya merupakan guru kelas yang merangkap semua mata pelajaran," kata Yakub.

Setelah menjadi ASN, Ia berharap, pendidikan di sekolahnya lebih meningkat.

Menurutnya, saat menjadi tenaga kontrak, gajinya belum cukup untuk biaya hidup sehari-hari, apalagi dirinya harus menafkahi keluarganya.

"Setelah terangkat, saya bisa lebih fokus lagi menjadi guru di sekolah. Saya juga kasian kalau anak-anak hanya datang main dan pulang. Saya akan mengabdi dengan sungguh-sungguh kepada negara," katanya.

Tahun 2010 lalu, kata Yakub, dirinya mencoba mendaftar K2 tapi tidak lulus. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya