Jakarta - Deklarator Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR) Mukhtar Ansori Attijani merespons sikap aktor Ernest Prakasa yang menolak wacana penambahan masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi tiga periode.

Beberapa waktu belakangan ini memang santer mencuat kabar, ada beberapa pihak mengusulkan perpanjangan masa jabatan presiden melalui penundaan Pemilu 2024 ataupun melalui mekanisme amendemen Undang-Undang Dasar 1945 di MPR, salah satunya adalah KOBAR.

Kendati demikian, Mukhtar menghormati penuh sikap Ernest yang menolak usulan Jokowi tiga periode. Namun, dia maukan atas nama demokrasi, Ernest juga harus menghormati sikap KOBAR, yang tak lelah menyerap aspirasi rakyat terkait penambahan masa jabatan Presiden RI.

Baca juga: Ernest Prakasa Seret Anak Mantu Jokowi, KOBAR: Pendapatnya Tidak Berkaitan dan Standar Ganda

“Kami menghormati penolakan Ernest terkait usulan tiga periode karena setiap orang bebas berpendapat. Begitu juga seharusnya Ernest menghormati keinginan kami untuk mendukung dilakukannya amendemen UUD 1945 terkait batas masa jabatan Presiden,” kata Mukhtar dalam keterangan tertulis diterima Opsi, Kamis, 17 Maret 2022.

Mukhtar menekankan, pihaknya mendorong wacana penambahan masa jabatan Presiden Jokowi dengan alasan agar Indonesia kian nyata menjadi negara berkembang.

"15 tahun adalah waktu yang ideal untuk Presiden menjalankan agenda pembangunan," kata dia.

Mukhtar melihat selama Indonesia dipimpin oleh Presiden Jokowi, sudah banyak dampak positifnya di depan mata. Maka itu, KOBAR akan terus berjuang menyerap suara rakyat terkait Jokowi 3 periode.

Baca juga: KOBAR Sentil HNW Soal Aspirasi Perpanjangan Jabatan Presiden: Harusnya Membaca dengan Baik

"Bertepatan Jokowi yang saat ini menjadi Presiden dan beliau telah bekerja memimpin Indonesia dengan sangat baik, itu yang membuat KOBAR semakin bersemangat untuk memperjuangkan wacana amendemen tiga periode ini ke lembaga MPR,” ucapnya memungkasi.

Sebelumnya, Ernest Prakasa menegaskan bahwa dirinya tidak akan mendukung rencana Jokowi tiga periode.

"Saya dukung Jokowi di 2014. Saya dukung lagi di 2019. Tapi untuk periode 3, maaf enggak dulu," kata Ernest melalui unggahan di Twitter, Kamis, 3 Maret 2022.

“Betul, konstitusi bukan kitab suci. Tapi menurut saya, mengubahnya demi mangakomodir satu figur, bukan sebuah preseden yang baik untuk masa depan,” cuit Ernest Prakasa. []