Mamuju - Korps Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Wati (Kohati) Cabang Manakarra meminta pihak kepolisian menindak tegas pelaku pencabulan santriwati di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
"Pelaku harus diproses dengan tegas agar dapat menjadi pelajaran bagi semua orang," kata Kohati Cabang Manakarra, Ramlah Syahrir, Rabu, 9 Februari 2022.
Ramlah Syahrir mengungkapkan, pihaknya mengecam keras tindakan pencabulan yang dilakukan seorang ASN apalagi bergelar ustadz.
"Perbuatan tidak terpuji ini aka berpengaruh terhadap mental dan fisik korban," katanya.
Ia juga mengungkapkan, perbuatan tidak terpuji itu bisa berpengaruh terhadap berkurangnya kepercayaan masyarakat untuk menitipkan anaknya di Pondok Pesantren (Ponpes).
"Menurut saya, pencabulan merupakan pengalaman yang paling menyakitkan bagi seorang anak," kata Ramlah Syahrir.
Selain mengalami kekerasan fisik, kata Ramlah Syahrir, para korban juga mengalami kekerasan emosional serta berpengaruh pada psikologi mereka.
"Jadi, trauma healing juga harus dilakukan terhadap para korban pencabulan," katanya. []