Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disanjung oleh sejumlah anggota Komisi III DPR RI karena mampu menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp 114,29 triliun pada 2021 lalu.
Besaran Rp 114,29 triliun itu diperoleh dari realisasi penagihan utang pajak sebesar Rp 5,54 triliun, sertifikasi aset negara dan daerah Rp 52,71 triliun, pemulihan dan penertiban aset negara dan daerah Rp 6,82 triliun, serta pemulihan fasilitas umum dan fasilitas sosial Rp 42, 21 triliun.
Hal itu disampaikan oleh Ketua KPK Firli Bahuri dalam rapat kerja Pimpinan KPK dengan Komisi III DPR RI, Rabu, 26 Januari 2022.
Atas raihan tersebut, sejumlah anggota DPR RI yang diberikan kesempatan mendalami laporan KPK, memberikan apresiasi atas kinerja KPK di bawah pimpinan Firli Bahuri.
Wihadi Wiyanto dari Fraksi Gerindra misalnya mengapresiasi KPK yang meski dalam situasi tekanan cukup kuat beberapa waktu lalu, yang meragukan KPK, tetapi belakangan ini KPK tetap menjalankan tugas guna memberantas korupsi dengan baik.
Di mana beberapa waktu ini banyak kepala daerah dilakukan operasi tangkap tangan atau OTT. Karena OTT menurut dia, sesuatu hal yang juga bisa dilakukan.
"Dengan OTT masyarakat berharap bahwa dengan OTT itu ada suatu imbasnya, bahwa masyarakat melihat tidak ada lagi kepala daerah atau swasta yang terlibat (korupsi)," katanya.
Hinca IP Pandjaitan dari Fraksi Partai Demokrat dalam kesempatan agenda rapat anggaran dan kinerja KPK itu menyebut, dengan anggaran sekitar Rp 1,3 setelah refocusing, KPK berhasil selamatkan keuangan negara Rp 114,29 triliun dan rencananya Rp 1,3 triliun di tahun 2022 ini.
Hinca kemudian mempertanyakan soal kendala yang dihadapi KPK di tahun 2021, agar pada 2022 KPK bisa kembali mendapatkan Rp 114,29 triliun tersebut atau mungkin bisa lebih lagi.
Baca juga: Firli: KPK Tetapkan 123 Orang Jadi Tersangka Korupsi Selama 2021
Haji Safaruddin dari Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi kinerja KPK tahun 2021. Dia menyebut, anggaran yang dimiliki KPK itu hanya Rp 1 triliun lebih. Tapi bisa melakukan penyelamatan keuangan negara sampai Rp 114,29 triliun.
"Ini luar biasa," kata pensiunan jenderal polisi tersebut.
Mohammad Rano Alfath dari Fraksi PKB mengatakan, apa yang hari ini dilakukan KPK itu luar biasa.
"Karena saya lihat capaian setahun ini terkait tindakan yang dilakukan KPK ini walaupun tidak koar-koar, tidak festivalisasi dan lain-lain, tapi mempunyai dampak kejut yang luar biasa. Kalau bisa dikatakan sebetulnya menakutkan buat para koruptor. Tapi tidak lebih takut dari laki-laki yang nonton film layangan putus," katanya sedikit bercanda.
Apalagi baru-baru ini ada OTT di Kabupaten Langkat, di mana bupati non aktif tidak hanya kaitan dengan korupsi tetapi juga dugaan tindakan hukum yang lain.
Ternyata, tidak hanya OTT tetapi pencegahan yang dilakukan oleh KPK yang sudah menyelamatkan keuangan negara itu Rp 114 triliun. Di mana ini kata dia perlu dijelaskan dan digambarkan ke masyarakat.
"Konsep pencegahan ternyata dikedepankan KPK, tidak hanya soal OTT itu. Ini sangat luar biasa," katanya. []