Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Sitorus meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera memaksimalkan peralihan kompor gas ke kompor listrik.
Deddy mengungkapkan, jika dengan adanya over supply listrik yang kemudian dialihkan ke kompor listrik, harusnya hal ini bisa mengurangi impor LPG dalam negeri.
"Kenapa kita harus menunda begitu lama (peralihan kompor gas ke listrik), disaat kita punya over supply yang cukup sebenarnya. Saya membayangkan kalau orang di Jawa masak menggunakan induksi, gak ada tuh kita perlu buang banyak subsidi untuk gas melon yang banyak biasnya di lapangan itu," kata Deddy dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT PLN di Senayan, Jakarta, Senin, 28 Maret 2022.
Menurutnya, PLN harus segera membuka ruang dialog dengan kementerian-lembaga pemerintah lainnya, terkait kebijakan peralihan kompor gas ke kompor listrik ini agar segera berjalan lebih cepat.
"Harus terintegrasi, misalkan antara PLN dan Pertamina. Mungkin harus mulai berdialog dengan Kementerian BUMN, Pertamina, dan Kementerian ESDM," ujar politisi PDI-Perjuangan ini.
Sepakat dengan Deddy, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade juga mendukung agar peralihan kompor gas ke kompor listrik ini segera terwujud.
Jika ini segera terlaksana, lanjutnya, maka akan terjadi efisiensi anggaran sebanyak Rp 60 triliun.
"Saya minta PLN untuk fokus bagaimana kompor listrik ini diwujudkan. Kenapa kompor listrik diwujudkan? Karena ada efisiensi Rp60 triliun, kita bisa menghemat cadangan devisa kita Rp60 triliun. LPG ini sekarang langka, harganya mahal, kenapa ini tidak diwujudkan?" tuturnya.
Penilaian politisi Partai Gerindra ini, peralihan LPG ke listrik bisa menjadi salah satu solusi penghematan anggaran bagi Indonesia.
Dia juga meminta untuk PLN segera melaporkan kepada Komisi VI DPR RI tentang perkembangan dan strategi PLN untuk mewujudkan hal tersebut.
"Dari data yang saya baca, misalnya 10 liter air itu dimasak dengan kompor induksi itu biayanya hanya Rp 1.200, tapi dengan kompor dengan LPG itu Rp 6.000 penghematannya kan luar biasa. Kenapa ini tidak menjadi salah satu cara PLN untuk melakukan penyelesaian soal over supply, dan ini penghematan bagi bangsa dan negara kita," ucap Andre.[]