Siantar - Hujan mengguyur sebagian wilayah Kota Siantar pada Sabtu (8/1/2022) sore hingga malam. Sejak pagi sebetulnya cuaca cukup bersahabat. Hanya saja langit sedikit mendung menjelang sore, hingga kemudian air tumpah dari langit meski tidak terlalu deras.
Di sebuah sudut kota yang dikenal dengan moto Sapangambei Manoktok Hitei, persisnya di tepi jalan Siantar menuju Parapat, Jalan DI Panjaitan, sebuah aktivitas cukup sibuk tengah berlangsung di kedai bernama Sabur Holong. Kedai yang dikenal dengan sajian menu khas Batak.
Sejumlah pria dan wanita tengah disibukkan dengan aktivitas memasak atau mengolah menu khas Batak, mulai dari panggang Babi atau B2, saksang B2, ikan mas bakar dan ikan mujair bakar. Semua menu itu nantinya akan dihidangkan untuk para tamu yang akan menggelar acara di Sabtu malam itu.
Mereka datang dari komunitas yang menyebut dirinya Huribaks. Sebuah komunitas yang muncul dari ide dan dinisiasi seorang pria bernama Henry Tedi Silalahi. Sosok pengusaha jasa konstruksi yang juga memimpin sebuah asosiasi pengusaha jasa konstruksi di Siantar Simalungun.
Janji acara adalah pukul 18.00 Wib atau jam 6 sore. Namun karena hujan masih turun perlahan, para peserta baru tiba sekitar jam 7 malam. Dan setelah mereka satu demi satu tiba, silakan langsung mengambil menu yang sudah disiapkan parhobas yang dikomandoi pemilik kedai Sabur Holong, Erik Sihombing.
Menu nasi dan sup misalnya, diambil dari dangdang. Sedangkan untuk daging saksang atau panggang B2, silakan juga diambil sendiri karena sudah ditaruh di piring yang diletakkan di sekitar steling yang kebetulan hanya berjarak satu dua meter dari dapur tempat memasak.
Demikian jika menginginkan ikan mas atau mujair bakar, boleh juga dipesan kepada parhobas, yang kemudian menyiapkan termasuk sambal luar. Sambal ini sangat istimewa, karena gigitan andaliman begitu kentara.
Makan di meja dengan tiga empat kursi. Satu demi satu para member Huribaks pun datang dan langsung mengambil menu masing-masing ala prasmanan. Dan setelah selesai menyantap makanan sesuai selera, peserta kemudian disuguhkan minuman khas penghangat tubuh, yakni tuak takkasan.
"Mantap kali tuaknya," kata member Huribaks, Diasbakkara atau dikenal Putra Terbaik dan Mangasa Turnip yang duduk satu meja.
Suasana mulai hangat setelah musik keyboard mulai dibunyikan mengiringi malam keakraban di minggu pertama Tahun 2022 itu.
Eksekutor acara, Jhona Nababan, yang dikenal seorang guru PNS di Simalungun namun berdomisili di Kota Siantar, menegaskan acara malam itu sebagai malam persaudaraan sesama penghuni kedai kopi Nainggolan di Simpang 4, Jalan Gereja, Kota Siantar.
Sejumlah tokoh dan aktivis Kota Siantar hadir di sana, yakni Senior GMKI dan GAMKI Piliaman Simarmata, mantan Ketua DPC PDIP Simalungun Ojak Naibaho, Kristian Silitonga yang dikenal sebagai pengamat politik dari SoPo, Wakil Ketua Pospera Simalungun Dapotan Silalahi.
Ada Milton Napitupulu, penggerak aksi sosial dan rohani Las Rohakku, Rocky Marbun yang dikenal aktivis lintas gerakan, pengacara muda Mangasi Simanjorang, Ediman Sinaga, Timbul Saragih, pengusaha muda Yogi Pardede, mantan Ketua GAMKI Siantar Fery Tampubolon, Ketua GAMKI Hendra Simanjuntak, Lundu Tamba, Rekomeng Tampubolon dan sejumlah tokoh lainnya.
Cukup banyak member Huribaks lainnya, dikenal sebagai tokoh dan aktivis di Kota Siantar, ikut berdonasi dalam kegiatan namun berhalangan hadir karena kesibukan lainnya.
Henry Tedi Silalahi, kerap dipanggil Tedi sebagai inisiator komunitas dan acara menyebut, potensi member Huribaks bisa disebut sangat kuat. Hanya saja terpendam.
Dia menyebut, banyak pejabat atau yang mau bertarung menuju posisi politik legislatif atau eksekutif sungkem atau sowan ke kedai Simpang 4, di mana komunitas ini lahir. "Itu sesuatu kekuatan," kata dia.
Menyadari itu, Tedi berinisiatif membuat sebuah grup di dunia maya atau media sosial. Nantinya menghimpun para tokoh yang biasa kumpul di Simpang 4 atau juga tokoh Siantar lainnya.
Dia menyadari bahwa pertemanan bukan hanya secara fisik, tetapi juga di dunia maya. Itu sebabnya dibuat grup Facebook Huribaks dan grup WhatsApp Huribaks.
Tedi menegaskan, Huribaks bukan saingan bagi organisasi yang sudah ada sebelumnya, yakni Fosimpat yang diketuai Piliaman Simarmata.
"Hanya sekadar dunia maya, untuk membayangi Fosimpat yang ada, jadi bukan untuk organisasi tandingan," kata dia.
Baca juga: Cipayung Plus Siantar Kecam Tindakan Represif TNI di Deli Serdang
Namun Tedi menyebut, tak menutup kemungkinan Huribaks menjadi sebuah komunitas yang besar. Bisa saja sebagai komunitas penggerak untuk kepentingan orang-orang di dalamnya, baik untuk politik dan lain sebagainya.
"Ke depannya ini sebenarnya tergantung kita, kalau kita ingin mengembangkannya menjadi sebuah kekuatan di belakang orang-orang yang ada di Simpang 4 bisa. Huribak siap untuk mendampingi," katanya.
Piliaman Simarmata dalam kesempatan berbicara menyebut, komunitas ini bisa membuat masukan, dan dorongan. Itu menurut dia fungsi yang lebih baik dari pada (organisasi formal, red) aturan yang bertetek-bengek dan bertele-tele dan kadang-kadang mengikat kaki bisa dan juga mengikat leher.
"Jadi kalau tadi sudah dibuat semacam klausul-klausul yang sederhana itu jauh lebih baiklah. Sebenarnya harus begini, harus begini, repot. Kegiatan ini marilah kita buat, ada kegiatan hedonnya sedikit, biar agak umur panjang. Ilmiah juga kalau boleh ada, bila penting daya tekannya juga diperkuat agar punya bargaining ya kan," kata mantan anggota DPRD Simalungun itu.
Piliaman mengajak agar komunitas ini diisi semangat kebersamaan, dan semangat yang lebih baik. Dia juga mengingatkan komunitas ini adalah pemilik Kota Siantar, bukan pihak lain.
“Jangan ada yang menganggap di kota ini ngekost. Kita turut menentukan," tegasnya.
Hendra Simanjuntak kesempatan sebelum melantunkan sebuah lagu berjudul `Marparbue do Holongmi`, meminta dukungan dari semua peserta Huribaks dalam cita-cita yang akan diraih ke depan.
"Mangido do au di tangiangmu, molo tung au di anakhonmu, ise pe hita berhak, alai borngin on hubaranihon diriku mangido di tangiangmu, akka cita-cita aha pe nauli na denggan tu joloan on masidukungan hita satu dengan yang lain," kata dia.
Ojak Naibaho menegaskan bahwa semua yang hadir harus mewarnai Kota Siantar. Dia menyebut para tokoh dan aktivis memiliki potensi yang luar biasa, apalagi jika bersatu.
Meski dengan latar belakang berbeda, namun dia yakin para pengisi Huribaks memiliki persamaaan visi untuk Kota Siantar.
"Yang mau saya bilang, di tahun 2022 ini kita warnailah Siantar ini, kita punya potensi. Oleh karena itu saatnya kita bangkit satu visi," katanya, disambut satu dua teriakan,"rebut wali kota...!"
Malam pun semakin larut, namun suasana semakin hangat, saat semua yang hadir disuguhkan lantunan lagu yang dibawakan member Huribaks, terutama suara emas dari Hendra Simanjuntak, dan Lundu Tamba. []