News Kamis, 18 Desember 2025 | 13:12

Korban Bencana Banjir dan Longsor di Sumut: Meninggal 364 Jiwa, 20.982 Orang Masih Mengungsi

Lihat Foto Korban Bencana Banjir dan Longsor di Sumut: Meninggal 364 Jiwa, 20.982 Orang Masih Mengungsi Pembukaan akses jalan di perbatasan Kabupaten Tapanuli Utara–Tapanuli Tengah guna mempercepat distribusi logistik dan mobilisasi bantuan, Rabu, 17 Desember 2025. (Foto: BNPB)
Editor: Tigor Munte

Medan - Korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara dilaporkan, sebanyak 364 jiwa meninggal dunia hingga Rabu, 17 Desember 2025.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 75 orang dilaporkan masih hilang dan 20.982 warga bertahan di pengungsian. 

"Fokus utama petugas saat ini adalah melanjutkan operasi SAR di empat sektor krusial, meliputi wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip Kamis, 18 Desember 2025.

Disebutkan, upaya pemulihan infrastruktur terus digenjot dengan mengerahkan 144 unit alat berat untuk membuka akses jalan dan memperbaiki jembatan yang putus. 

Satgas TNI dari Yon Zipur saat ini tengah memacu pengerjaan jembatan bailey dan compact di beberapa titik vital, seperti Jembatan Desa Garoga di Tapanuli Selatan dan Jembatan Desa Simpang Gudang di Langkat yang progresnya telah mencapai 60%. 

Meski distribusi logistik via udara sempat terkendala cuaca buruk, pemerintah telah menyalurkan 10,946 ton bantuan melalui jalur darat menggunakan armada truk menuju posko-posko pengungsian di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, hingga Serdang Bedagai.

Sebagai langkah jangka menengah, rencana pembangunan Hunian Sementara (Huntara) mulai direalisasikan di beberapa kabupaten terdampak. 

Di Tapanuli Utara, pembangunan 102 unit Huntara telah dimulai sejak Sabtu, 13 Desember, sementara di Tapanuli Selatan, pemerintah daerah telah menyiapkan lahan relokasi hasil kesepakatan dengan PTPN IV untuk membangun 488 unit hunian bagi warga terdampak.

BNPB juga terus mengoperasikan pesawat modifikasi cuaca (OMC) untuk menekan intensitas hujan di wilayah Sumatera Utara guna menjaga kelancaran proses evakuasi dan perbaikan infrastruktur di lapangan. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya