Siantar - Setara Institute merilis daftar Indeks Kota Toleransi (IKT) di Indonesia untuk tahun 2024. Dalam daftar tersebut, Kota Pematangsiantar berada di urutan 11, dengan skor 5,750.
Meski bertengger di posisi 11, hal tersebut tentunya menjadi kabar bahagia untuk Kota Pematangsiantar.
Posisi Siantar ini melesat 20 peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di urutan 31. Bahkan, pernah terpuruk pada urutan 51. Padahal, Siantar sempat meraih predikat sebagai kota paling toleran di Tanah Air.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kota Siantar, Ali Akbar menerangkan, meskipun target untuk masuk ke 10 besar kota paling toleran di Indonesia belum tercapai, namun posisi ke-11 sudah merupakan hal yang sangat membahagiakan.
"Ya, sudah sangat membahagiakan bagi kita. Bayangkan, dari posisi 31 langsung melesat ke posisi 11. Sebelumnya, dari posisi 51 ke 31. Insyaallah, tahun depan bisa masuk 10 besar, bahkan mungkin langsung ke posisi 1," kata Ali Akbar, pada Kamis, 1 Februari 2024.
Untuk masuk ke-10 besar, lanjutnya, hanya sedikit cara yang dibutuhkan Kota Siantar. Hal itu, sambungnya, dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan yang selama ini sudah dilakukan dan meningkatkan lagi hal-hal yang berkaitan dengan toleransi.
"Tapi tentunya, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak. Pemerintah Kota Pematangsiantar tidak mampu melakukannya sendiri. Kita butuh kerja sama, koordinasi, dan sinergitas dengan semua pihak, seperti Forkopimda, tokoh lintas agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, serta seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, dia mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang selama ini telah turut memelihara toleransi di Kota Pematangsiantar.
"Seperti kita ketahui bersama, Kota Pematangsiantar itu sangat heterogen. Di sini kita terdiri dari berbagai suku, agama, adat-istiadat, latar belakang, dan lainnya. Namun keberagaman itu justru menjadi kekuatan kita untuk bersama-sama membangun Kota Pematangsiantar yang Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas demi Pematangsiantar Bangkit dan Maju," ucap Ali Akbar.
Diketahui, dalam rilis Setara Institute yang diterbitkan pada Sabtu, 20 Januari 2024 lalu, Direktur Eksekutif Halili Hasan membeberkan 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia.
Mereka di antaranya, Singkawang ( skor 6,500); Bekasi (6,460), Salatiga (6,450), Manado (6,400), Semarang (6,230), Magelang (6,220), Kediri (6,073), Sukabumi (5,997), Kupang (5,953), dan Surakarta (5,800).
Sedangkan 10 kota dengan skor toleransi rendah, yaitu: Depok (4,010); Cilegon (4,193); Banda Aceh (4,260); Padang (4,297); Lhokseumawe (4,377); Mataram (4,387); Pekanbaru (4,420); Palembang (4,433); Bandar Lampung (4,450); dan Sabang (4,457). []