News Rabu, 16 Februari 2022 | 18:02

Krisis Ukraina, Sekjen NATO Tuding Rusia Bangun Kekuatan Militer di Perbatasan

Lihat Foto Krisis Ukraina, Sekjen NATO Tuding Rusia Bangun Kekuatan Militer di Perbatasan Ilustrasi militer. (Foto: Pixabay)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menuding Rusia terus membangun kekuatan militernya di perbatasan negara dengan Ukraina. Bahkan, Rusia disebut terus mengirimkan lebih banyak pasukan militernya ke wilayah itu.

Laman Guardian melaporkan, Jens mengatakan hal itu bertentangan dengan klaim yang dikeluarkan Moskow mengenai penarikan pasukan dari perbatasan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, 15 Februari 2022 telah memerintahkan penarikan pasukan dari wilayah perbatasan Ukraina. Namun pada faktanya, kata Jens, kekuatan dan jumlah militer Rusia di wilayah itu justru kian meningkat.

Mantan perdana menteri Norwegia mengatakan NATO perlu "bersiap untuk yang terburuk" sambil berharap bahwa sinyal dari Putin dalam beberapa hari terakhir adalah bukti dari keinginan yang tulus untuk menemukan cara diplomatik melalui krisis.

 Ilustrasi militer. (Foto: Pixabay)

Berbicara kepada wartawan sebelum pertemuan bersama 30 Menteri Pertahanan negara-negara NATO yang dilakukan selama dua hari di markas aliansi di Brussels, Stoltenberg mengatakan belum ada penurunan ketegangan di lapangan.

"Sejauh ini kami belum melihat adanya de-eskalasi di lapangan. Sebaliknya, tampaknya Rusia melanjutkan pembangunan militer," kata Stoltenberg, dikutip Opsi pada Rabu, 16 Februari 2022.

"Kami, tentu saja, memantau dengan cermat apa yang dilakukan Rusia di dan sekitar Ukraina. Apa yang kita lihat adalah bahwa mereka telah meningkatkan jumlah pasukan dan lebih banyak pasukan sedang dalam perjalanan dan sejauh ini, tidak ada de-eskalasi," kata dia.

Stoltenberg mengatakan pihaknya di NATO selalu siap terlibat langsung dalam upaya diplomasi untuk menurunkan ketegangan.

Namun menurutnya, bukti di lapangan justru bertentangan dengan pesan dari upaya diplomatik yang nyata.

"Tapi tentu saja, kami mendengar semua pesan tentang diplomasi dan kami siap untuk terlibat dalam upaya diplomatik dengan Rusia," tuturnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya