News Senin, 24 Januari 2022 | 12:01

KSP Pastikan Pembangunan IKN Tidak Hambat Penanganan Covid-19

Lihat Foto KSP Pastikan Pembangunan IKN Tidak Hambat Penanganan Covid-19 Ilustrasi Ibu Kota Negara Nusantara. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong memastikan skema pembiayaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan menghambat penanganan Covid-19 maupun percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan pembangunan secara keseluruhan.

“Kita tahu bahwa penanganan Covid-19 oleh Presiden Jokowi menggunakan prinsip atau filosofi gas dan rem. Nah, salah satu aspek penting dari pedal gas atau pemulihan ekonomi adalah dengan membangun infrastruktur,” kata Wandy kepada tim media KSP, dikutip Opsi, Senin, 24 januari 2022.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur selama ini terbukti membawa multiplier-effect bagi pembangunan dan kemajuan ekonomi secara meluas. Kemudian fase awal pembangunan IKN, kata Wandy, membutuhkan banyak proyek infrastruktur.

“Jadi di sini tidak ada persoalan untuk dipertentangkan antara pembangunan IKN dengan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Saat ditanya apakah skema pembiayaan IKN berdampak pada postur APBN, Wandy menyatakan, pemerintah dan DPR sepakat bahwa skema pembiayaan tidak akan membebani APBN.

“Otoritas fiskal dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini sedang membahas skema pendanaan IKN, yang nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Pemerintah. Mulai dari persiapan, pembangunan pemindahan Ibu Kota Negara, hingga penyelenggaraan pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara,” ucapnya.

“Berdasarkan amanat UU IKN, PP akan ditetapkan 2 bulan setelah penetapan UU IKN 18 Januari lalu,” lanjutnya.

Selanjutnya, Wandy juga menegaskan, angka komposisi pembiayaan IKN yang bersumber dari APBN yang sempat keluar ke publik di laman ikn.go.id merupakan angka perkiraan sebelum bertemu dengan DPR untuk pengesahan UU IKN.

“Jadi bisa disimpulkan bahwa angka tersebut perkiraan sementara yang dibutuhkan hingga 2024. Dan harus diingat bahwa ini adalah proyek multi years dengan 5 tahapan hingga 2045, sehingga presentase itu pada akhirnya akan mengecil,” kata Tenaga Ahli Utama KSP Wandy Tuturoong. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya