Jakarta - Pengamanan agenda Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali 15-16 November 2022 dinilai berhasil.
Apresiasi pun dilontarkan Direktur Program Rumah Milenial Indonesia (RMI) Samuel Hutapea.
Samuel menilai kinerja Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya sukses mengamankan KTT G20 di Bali.
"Kinerja Bapak Kapolri dan jajaran sangat layak diapresiasi. Berkat kerja keras serta kerja cerdas beliau beserta jajaran, gelaran KTT G20 di Bali telah terlaksana dengan aman dan damai. Ini tentunya akan menjadi sorotan yang baik juga bagi dunia internasional," kata Samuel dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 November 2022.
Pihaknya kemudian memuji sejumlah inovasi Polri dalam memastikan keamanan dan kelancaran selama berlangsungnya KTT G20 di Bali.
"Kami apresiasi juga sejumlah inovasi yang dijalankan Polri, yakni dengan menggandeng pecalang yang merupakan kearifan lokal setempat dalam mendukung tugas-tugas lapangan," katanya.
KTT G20 di Bali sudah selesai digelar dan dinilai berlangsung dengan aman, lancar, dan kondusif, dengan dihadiri 17 kepala negara.
Dalam kegiatan jelang pengamanan, tercatat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau command center di Polda Bali pada Sabtu, 5 November 2022.
Kapolri menjelaskan akan ada 16 fitur yang tersambung dari berbagai kementerian untuk mengikuti perkembangan secara real time terkait pelaksanaan G20.
Baca juga:
Tinjau Pengamanan KTT G20, Kapolri Jamin Keamanan Peserta
Pihaknya melaksanakan pelatihan dengan menggunakan sarana di command center untuk mengetahui terkait bagaimana pergelaran anggota dan peralatan serta pasukan di lapangan termasuk jumlahnya.
Selain itu, di command center ini bisa memantau jalur-jalur yang akan dilewati petinggi negara dan tamu VVIP mulai dari bandara menuju ke akomodasi atau venue.
Jika ditemukan hambatan dalam perjalanannya, maka akan disiapkan jalur alternatif.
"Jadi semua bisa dilihat dan terpantau di command center," ujar Sigit.
Mantan Kabareskrim tersebut juga melihat penggunaan face recognition yang disiapkan untuk memantau orang-orang yang dicurigai atau masuk dalam daftar catatan kepolisian. Dari tinjauan simulasi semuanya, ia melihat semuanya sudah berjalan baik.
"Ini akan mempermudah pada saat kami menghadapi ancaman dan tantangan, kita bisa menggerakan personel dan peralatan yang ada di lapangan. Kami turunkan sesuai dengan tingkat ancaman yang ada," ucap Sigit.[]