News Jum'at, 11 Maret 2022 | 14:03

Kunjungi Pulau Breuh Aceh, Rafli Dialog Pembangunan Ekonomi dengan Warga

Lihat Foto Kunjungi Pulau Breuh Aceh, Rafli Dialog Pembangunan Ekonomi dengan Warga Anggota Komisi VI DPR RI, Rafli menyerap aspirasi masyarakat dengan berdialog langsung kepada penduduk Pulau Breuh, Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Rabu malam, 9 Maret 2022.(Foto:Opsi/Dok. Rafli)

Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rafli menyerap aspirasi masyarakat dengan berdialog langsung kepada penduduk Pulau Breuh, Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Rabu malam, 9 Maret 2022.

Dialog dilangsungkan di kawasan dermaga Seurapong melalui kegiatan Duek Pakat Meutaloe Wareh yang diselenggarakan oleh gabungan 17 pemerintahan desa setempat bersama tokoh masyarakat.

Dalam diskusi produktif ini, mereka membahas sejumlah potensi di pulau terpencil tersebut, termasuk isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui produktivitas Badan Usaha Milik Gampong (BUMG).

Menariknya, di pulau ini terdapat perhimpunan kokoh dalam penyelenggaraan usaha-usaha desa berupa BUMG Bersama yang tergabung dari 17 desa.

"Malam ini kita duduk bersama menyatukan pikir, mencapai tujuan bersama yang berdampak pada kemajuan pulau tercinta ini," kata Rafli membuka pertemuan itu, seperti mengutip keterangannya, Jumat, 11 Maret 2022.

Dia menuturkan, penyelenggaraan BUMG Bersama dilakukan sebagai bentuk sinergitas masyarakat setempat.

"Penyelenggaraan `BUMG Bersama` sebagai bentuk sinergi dan saling membina agar pencapaian produktivitas masyarakat lebih optimal, dengan cara bersama - sama kita akan kuat. Kita apresiasi kegigihan masyarakat disini mampu membina kebersamaan yang kokoh serupa ini," ujarnya.

Dalam dialog yang berlangsung alot itu, sejumlah masyarakat juga memberi tanggapan dan mengajukan pertanyaan di hadapan legislatif PKS tersebut.

Maryati misalnya, seorang warga yang menanyakan persoalan guru-guru yang sudah 10 tahun mengabdi namun tak kunjung diberikan Surat Keputusan (SK) sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Kami guru yang sudah 10 tahun mengabdi. Tapi yang jadi PNS malah dikirim dari luar pulau. Persoalannya, mereka yang diangkat PNS bertugas kesini tidak full tiap hari berada di pulau, sehingga kita mengalami kekurangan bidang pendidikan," kata Maryati.

Selain itu, warga bernama Muhammad Ali juga meminta agar ada pembinaan bagi para petani maupun peternak di daerah itu.

"Disini kita masih banyak kendala, mohon pembinaan bagian pertanian, peternakan dan perkebunan yang merupakan potensi Pulau Breuh. Disisi lain akses jaringan internet perhatian khusus untuk kami," ucap Ali.

Merespons itu, Rafli lantas menegaskan bakal memperjuangkan apa yang disampaikan masyarakat tersebut.

"Sebagai fungsi legislatif semua aspirasi masyarakat kita serap untuk kemudian kita perjuangkan di pusat, masyarakat kita tidak perlukan janji muluk-muluk, semoga keluhan ini setelah sampai ke Pemerintah mampu terpenuhi segera," ujar Rafli.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya