Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajak masyarakat beralih dari menggunakan kompor gas elpiji ke kompor induksi listrik untuk mengurangi penggunaan energi berbasis impor.
Koordinator Harga Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ferry Triansyah menyatakan setiap tahun harga elpiji terus meningkat.
Di sisi lain, pemerintah berkewajiban memberikan subsidi harga gas elpiji bagi masyarakat yang kurang mampu, sehingga besaran subsidi pun kian meningkat.
Kompor induksi, diklaim akan mampu mengurangi kesenjangan devisa negara dengan memanfaatkan penggunaan energi listrik yang tersedia dengan kapasitas cukup di Indonesia.
Baca juga: PLN Klaim Konversi dari Elpiji ke Kompor Induksi Mampu Hemat APBN
Menurutnya keberadaan program pemakaian kompor induksi juga sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan energi nasional.
"Impor elpiji kita itu kurang lebih 77 persen. Antisipasinya adalah penggunaan elpiji beralih ke energi listrik untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi energi berbasis impor," kata Ferry dikutip Selasa, 20 September 2022.
Menurut Ferry, pemerintah bersama PLN telah melakukan proyek percontohan konversi kompor elpiji ke induksi di Solo, Jawa Tengah, dan Bali untuk masing-masing 1.000 keluarga penerima manfaat dengan daya 450 VA dan 900 VA.
"Dalam pilot project ini masyarakat diberikan kompor induksi dan di-setting listriknya untuk menyesuaikan kebutuhan kompor induksi tanpa mengubah daya yang sebelumnya sudah kontrak dengan PLN," ujarnya.
Sementara, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan mengatakan pihaknya menyambut baik konversi kompor elpiji ke induksi listrik yang dicanangkan pemerintah.
Ia mengatakan melalui pilot project di Solo dan Bali itu, masyarakat penerima manfaat memberikan testimoni yang positif.
"Pilot project di Denpasar dan Solo menunjukkan hasil memuaskan, testimoni semua positif, semua mendukung. Testimoni menyebutkan konversi ini lebih mudah, murah, nyaman, dan keren," kata Doddy.
Mengenai besaran daya listrik, menurut dia, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kemampuan daya listriknya saat menggunakan kompor induksi.
"Pelanggan tidak perlu khawatir listrik di rumah tidak cukup saat memasak dengan kompor induksi, karena khusus penerima manfaat diberikan jalur listrik khusus untuk memasak di dapur dengan daya 2.800 watt yang hanya dapat digunakan memasak dengan kompor induksi," kata Doddy.
Sementara, Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) M Indra Al Irsyad menyebutkan negara lain telah terbiasa menggunakan kompor induksi. Ia pun berharap penggunaan kompor induksi dapat diimplementasikan secara masif di Indonesia.
"Sebelumnya, telah dilakukan studi di 13 negara mengenai penggunaan kompor induksi dan hasilnya, responden sepakat memasak menjadi lebih hemat, lebih cepat, lebih bersih, dan lebih nyaman," ujar Indra. []