Siantar - Lagu pop Batak dengan judul "Margogo Ijur Bari" ciptaan Serli Napitu viral terutama di kalangan pecinta lagu daerah Batak.
Lagu ini banyak dinyanyikan orang di sejumlah acara, baik di kedai-kedai maupun pesta-pesta orang Batak.
Tak sedikit artis dan penyanyi solo Batak yang juga mengcover lagu karya perempuan yang kini bermukim di Inggris tersebut.
Lagu ini bercerita tentang perjuangan orang tua Batak agar bisa anak-anaknya bisa sekolah dan melanjutkan pendidikan tinggi.
Perjuangan itu dilakukan di tengah kemiskinan dan tanpa kenal lelah. Para orang tua berharap anak-anaknya kelak tidak menderita.
Upah dari perjuangan itu banyak putra-putri Batak berhasil dalam pendidikan dan karier mereka.
Seorang penulis kawakan Indonesia asal Tanah Batak, Nestor Rico Tambun pun ikut mengulas singkat soal lagu Serli ini, ditulisnya di Facebooknya, Kamis, 28 September 2023.
Dia memulai tulisan soal ahli waris almarhum Gesang setiap tahun menerima sekitar Rp 200 juta royalti lagu "Bengawan Solo" dari Jepang.
"Jadi, kalau orang menyanyi "Bengawan Solo" di karaoke, atau dimana saja di Jepang, itu tercatat dan bayar royalti. Tertib dan berintegritas sekali ya?" tulisnya.
BACA JUGA: Jenderal Dudung Abdurachman Nyanyi Lagu Batak `Sai Anju Ma Ahu`
"Saya membayangkan, jika Indonesia setertib Jepang dalam mekanisme royalti lagu, ito Serli Napitu, pencipta lagu "Margogo Ijur Bari" bisa kebanjiran uang. Orang menyanyikan lagu itu dimana-mana, dari kaki gunung sampai kaki pencakar langit," ujarnya.
Menurut Nestor, budaya paling menonjol dalam kehidupan orang Batak saat ini adalah budaya nyanyi. Di orang kawinan nyanyi, orang meninggal nyanyi, di cafe nyanyi, di rumah makan nyanyi, di sekolah pun nyanyi, di lapo-lapo apalagi.
"Tapi, omong-omong tahunya orang-orang tahe arti idiom "margogo ijur bari"? Berbekal ludah basi. Bekerja tanpa sarapan atau makan. Menderita. Ya, orang Batak memang banyak yang bisa sekolah, dan sukses, karena perjuangan orangtua yang penuh derita," bebernya.
"Lagumu kontekstual ito Serli," tandas Nestor.
Lirik lagu "Margogo Ijur Bari", selengkapnya:
Huhilala do inang huhilala do amang
Burjumi-burjumi tu hami gellengmon
(Kurasakan kebaikan ibu dan ayah kepada kami anak-anakmu)
Dihapogosonta i dang di patarida ho
Mekkel ho - mekkelho nang pe loja ho
(Kemiskinan yang mendera kita tidak kalian tunjukkan, justru tetap tertawa meski lelah)
Margogo ijur bari ho amang inang
Pasikkolahon au
(Bekerja tanpa sarapan demi menyekolahkan aku)
Diroham..di roham unang hu taon be
Songon na nitaonmi
(Dalam hatimu jangan sampai kurasakan sakit yang kau rasakan)
Dihapogosonta i dang di patarida ho
Mekkel ho - mekkel ho
Nang pe loja ho
(Kemiskinan tidak kau tunjukkan, tetap tertawa meski lelah dalam bekerja)
Margogo ijur bari ho amang inang
Pasikkolahon au
Diroham..di roham unang hu taon be
Songon na nitaonmi
(Bekerja tanpa sarapan dirimu ayah dan ibu, untuk sekolahku. Dalam hatimu jangan kurasakan seperti yang kau rasakan)
Mauliate ma diho amang inang nauli nalagu
Sahat do saut do sude tangiangmi
Tu Hami gellengmon
Sahat do saut do sude tangiangmi
Tu Hami gellengmon
(Terima kasih untuk ayah ibu. Tercapai semua doamu kepada kami anak-anakmu). []