Jakarta – Bangsal Pagelaran, Keraton Kasepuhan, Cirebon, menjadi saksi ribuan jemaah berkumpul dalam Refleksi Akhir Ramadan, Jumat, 28 Maret 2025. 

Acara yang digelar Jamaah Akar Djati bersama Pondok Pesantren Al Mizan Majalengka itu bukan sekadar doa dan tausiah, tapi juga panggilan untuk membangun solidaritas di tengah situasi ekonomi yang makin mengimpit.

Bukan hanya kata-kata, ada tindakan nyata. Seribu paket sembako dibagikan kepada jemaah dan warga yang membutuhkan. 

Momentum ini bukan sekadar berbagi, tapi juga pernyataan kebersamaan harus tetap hidup, apapun tantangannya.

KH Maman Imanulhaq, Anggota DPR RI dari Fraksi PKB sekaligus inisiator acara, tak hanya bicara soal Ramadan sebagai bulan ibadah. 

Ia menegaskan bahwa refleksi di bulan suci ini harus melahirkan semangat kepedulian dan persatuan yang lebih kuat.

“Kita tahu tantangan bangsa ini tidak ringan. Pemerintah bekerja, kita pun harus ikut bergerak. Tidak cukup hanya kebijakan, tapi juga doa dan aksi nyata agar negeri ini kuat menghadapi badai ekonomi dan sosial,” kata Maman.

Kiai Maman mengingatkan, di tengah ketidakpastian global, hanya dengan kebersamaan masyarakat bisa bertahan. 

Persatuan bukan sekadar slogan, tapi harus diwujudkan dalam aksi saling membantu dan bergotong royong.

Bangsal Pagelaran dipilih bukan tanpa alasan. Tempat bersejarah ini menjadi pengingat bahwa Islam di Cirebon berkembang dengan kearifan lokal, menjaga harmoni tanpa meninggalkan identitas. 

Dan hari itu, ribuan jemaah yang berkumpul menghidupkan kembali semangat yang sama: persatuan adalah kunci, dan kepedulian adalah kekuatan.[]