Hiburan Kamis, 01 September 2022 | 03:09

Lengkapi Kisah Hidup Ali, .Feast Rilis 3 Lagu Baru di Album Abdi Lara Insani

Lihat Foto Lengkapi Kisah Hidup Ali, .Feast Rilis 3 Lagu Baru di Album Abdi Lara Insani Grup band .Feast. (Foto: Opsi/SunEater)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Grup band .Feast melepas rilis tiga lagu baru demi melengkapi kisah Ali di album Abdi Lara Insani. Tembang anyar tersebut, masing-masing berjudul Lagu Kritik Lagi, Orang-Orang Yang Berubah (Interlude), dan Jangan Ikut Campur.

Album Abdi Lara Insani berisi total 11 lagu yang mengisahkan hidup Ali seorang pemuda yang mempunyai mimpi besar mengubah Indonesia di Earth-03 hingga akhirnya berhasil menjadi presiden yang akhirnya tak jauh berbeda dengan sosok yang ia kritik sebelumnya.

Melalui keterangan tertulisnya, Baskara Putra sang vokalis mengatakan bahwa lagu Kritik Lagi, secara timeline, terjadi sebelum demo besar-besaran yang diceritakan di Gugatan Rakyat Semesta.

"Dalam mental state ini, Ali sudah mulai lelah manuver politik yang harus ia lakukan (dan diajarkan oleh mentor-mentornya)," kata Baskara Putra, dikutip Opsi pada Kamis, 1 September 2022.

"Seperti dijelaskan di lagu Kuping Ini Makin Lalai dan merasa mungkin satu-satunya jalan menuju perubahan adalah pergerakan massa dan penggunaan kekerasan, seperti dijelaskan di lagu Gugatan Rakyat Semesta," tutur dia.

Grup band .Feast. (Foto: Opsi/SunEater)

Sedangkan lagu Orang-Orang Yang Berubah (Interlude), kata Baskara, adalah track instrumental, menggambarkan perubahan situasi hati yang akhirnya terjadi secara permanen dalam diri Ali yang mengubah ia dari figur yang dicintai masyarakat menjadi seseorang yang ia sendiri benci.

"Terjadi setelah rasa gamang yang Ia miliki (di Jaya), setelah berhasil menggulingkan rezim di Gugatan Rakyat Semesta," ucapnya.

"Secara cerita mungkin bisa spesifik menggambarkan ini atau menggambarkan pelantikan Ali menjadi presiden. Lagu ini secara kisah berlanjut ke lagu Jangan Ikut Campur," tutur dia.

Baskara juga menjelaskan bahwa lagu Jangan Ikut Campur merupakan pergolakan batin Ali, di mana akhirnya segala trauma, luka dan kebencian yang secara ia sadari maupun tidak, terpupuk dalam prosesnya naik dan mendapat kekuasaan akhirnya mengubah Ali, atau justru memperlihatkan sifat aslinya yang tidak diketahui masyarakat sebelumnya.

Baca juga: David Bayu Bakal Bawakan Materi Album Solo di Synchronize Fest 2022

Baca juga: Jelang Album Baru, For Revenge Rilis Single Untuk Siapa?

"Di titik ini, sebagai seorang pemimpin Ali sudah menggunakan kacamata kuda dan merasa yakin bahwa salah satu `amanah`nya dalam menjadi pemimpin adalah menunaikan dendamnya terhadap berbagai pihak yang ia rasa punya andil dalam merusak keadaan hingga ia menjabat, dan secara internal, pahit Ali mengakui bahwa jalan yang akan ia tempuh akan memberikan efek domino yang parah ke semua hal serta hajatan hidup bernegara lainnya," kata Baskara. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya