News Jum'at, 27 Mei 2022 | 18:05

Linangan Air Mata Buya Syafii Maarif dan Pesannya untuk Indonesia

Lihat Foto Linangan Air Mata Buya Syafii Maarif dan Pesannya untuk Indonesia Buya Syafii Maarif saat masih dirawat di rumah sakit. (Foto: Dok Opsi)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Buya Syafii Maarif telah berpulang. Sosok ulama dan cendekiawan sederhana itu meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta pada Jumat, 27 Mei 2022 sekitar pukul 10.15 WIB.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir harus kembali ke rumah sakit pada Jumat pagi. Perjalanannya ke Bandung terpaksa ditunda.

Sebuah kabar datang dari tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping, memberitahu kondisi Buya Syafii Maarif sedang tidak baik.

Haedar pun tiba di Yogyakarta dan langsung menuju rumah sakit di mana Buya Maarif dirawat. Menemukan kondisi buya yang mengalami perburukan.

Begitu tiba di ruangan tempat Buya Maarif dirawat, mereka masih sempat mengobrol. Informasi dari pihak rumah sakit, buya melakukan aktivitas seperti biasa pukul setengah 7 pagi. Berkomunikasi seadanya dan sarapan.

Pukul 8 pagi, kondisi fisiknya drop. Dan itu berlangsung sampai pukul 10.15. Setengah jam sebelum Buya Maarif pergi selamanya, masih berbicara dan menyampaikan dua pesan khusus kepada Haedar.

Saat itulah Haedar melihat linangan air mata sang tokoh. Dan sehari sebelumnya buya pun sudah menyampaikan kepasrahaan atas kondisinya. Disampaikan lewat pesan WhatsApp. 

“Saya menyaksikan air matanya berlinang dan itulah percakapan kami yang terakhir. Satu hari sebelum ini itu saya ber-WA, beliau menjawab bahwa saya sudah menerima keadaan ini dan dengan pasrah dan kami percaya dengan tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping,” ungkap Haedar dilansir dari muhammadiyah.or.id.

Buya Maarif masuk rumah sakit dua minggu lalu. Sebelumnya sudah mendingan, namun kembali masuk rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Baca juga:

Ketua PGI Usulkan Buya Syafii Maarif Jadi Pahlawan Nasional

Haedar tiga hari lalu menemani Buya Maarif. Saat itu kondisinya membaik. Hanya saja bermasalah di pernapasan dan jantung. 

Penanganan tim dokter menurut Haedar, cukup maksimal. Tim dokter kepresidenan atas anjuran Presiden Jokowi ikut memonitor kesehatan Buya Maarif.

Karena perlengkapan di RS PKU Muhammadiyah Gamping dianggap masih cukup layak, Buya Maarif tetap dirawat di sana.  

Buya Syafii Maarif dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto: Muhammadiyah)

“Tiga hari yang lalu saya ke sini juga beliau masih bisa ngobrol dengan bagus tetapi memang pernapasannya berat,” ujar Haedar. 

Kabar duka bagi warga Muhammadiyah dan bangsa Indonesia itu akhirnya datang. Salah satu tokoh teladan bangsa telah kembali ke sisi-Nya pada Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15. 

KH Ahmad Syafii Maarif sosok Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1998-2005 akhirnya menghembuskan napas terakhir. 

“Sempat sekitar setengah jam menemani beliau sampai beliau dipanggil Allah. Karena itu, kami Muhammadiyah dan bangsa Indonesia tentu saja berduka atas kehilangan bapak bangsa yang melintasi, milik semua orang, tokoh yang humanis, tulus, dan pemikiran-pemikirannya sangat luas wawasan dan melampaui,” ungkap Haedar. 

Haedar pun sudah menerima pesan yang dititipkan Buya Maarif untuk disampaikan ke bangsa ini.

Pertama, Buya Maarif mengingatkan agar selalu menjaga keutuhan bangsa, keutuhan Muhammadiyah, dan keutuhan umat Islam. 

Kedua, tidak seperti biasanya saat kunjungan tersebut Buya Syafii meminta untuk melakukan doa bersama. 

“Tidak biasanya buya itu kan orangnya santai gitu biarpun kami selalu ketika menjenguk orang sakit kewajiban kami mendoakan beliau malah yang meminta sendiri untuk mendoakan beliau sehingga kami berdoa bersama beliau,” terangnya. 

Selamat jalan Buya Syafii Maarif.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya