Daerah Minggu, 19 Oktober 2025 | 14:10

Lubang Bikinan TPL di Sihaporas Ditutupi Warga Secara Gotong Royong, Eh Dilubangi TPL Lagi

Lihat Foto Lubang Bikinan TPL di Sihaporas Ditutupi Warga Secara Gotong Royong, Eh Dilubangi TPL Lagi Lubang yang dibuat TPL di Sihaporas, memutus akses warga dari pemukiman ke perladangan, Sabtu, 18 Oktober 2025. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Simalungun - Petugas PT Toba Pulp Lestari atau TPL di Sihaporas, mempertahankan lubang sedalam 10 meter yang mereka buat di tengah jalan dari pemukiman warga ke area perladangan.

Meski sudah ada rekomendasi Komisi XIII DPR RI agar akses jalan warga dipulihkan, hal itu praktis diabaikan pihak TPL.

Melihat itu, warga didukung Sekretariat Bersama Gerakan Oikumenis Untuk Gerakan Keadilan Ekologis Sumatera Utara dipimpin Pastor Walden Sitanggang melakukan aksi penutupan lubang di Sihaporas dengan cara gotong royong pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

Sebelum melakukan kegiatan gotong royong di lokasi jalan yang sudah dilubangi petugas TPL pasca bentrok 22 September 2025, digelar ibadah di perkampungan Sihaporas.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Ketua Sekretariat Bersama Gerakan Oikumenis Untuk Gerakan keadilan Ekologis Sumatera Utara, Pastor Walden Sitanggang. 

"Diadakan ibadah dan gotong royong bersama untuk memperbaiki jalan ke ladang masyarakat Lamtoras Sihaporas, yang sebelumnya sengaja dirusak alat berat PT Toba Pulp Lestari untuk memutus akses masyarakat ke ladangnya," kata Pastor Walden dikutip Minggu, 19 Oktober 2025. 

Disebutnya, hadir dalam kegiatan ibadah dan gotong royong, para pastor, suster, frater, bruder, serta pendeta yang merupakan perwakilan dari Gereja HKI, JPIC Kapusin, JPIC Fransiskan di Keuskupan Agung Medan, STT HKBP, sejumlah aktivis dari KSPPM, Bakumsu, AMAN, akademisi, serta para relawan yang militan dan solid untuk menunjukkan solidaritas kepada masyarakat Lamtoras Sihaporas. 

Namun, setelah gotong royong selesai dilakukan, lubang tertutupi dan jalan bisa dilalui warga kembali, petugas TPL kembali beraksi.

Informasi diperoleh dari pemuda Lamtoras-Sihaporas, pada Sabtu malam sekitar jam 10, terdengar suara alat berat dari lokasi jalan berlubang yang baru selesai ditimbun secara gotong royong.

Hal itu sebagaimana diungkap aktivis lingkungan hidup di Kawasan Danau Toba Hengky Manalu, yang menerima informasi tersebut.

"Pada tanggal 18 Oktober 2025, setelah selesai melakukan gotong royong bersama, sekitar jam 10 malam, kami mendengar suara alat dari lokasi. Beberapa teman ada yang pergi melihat ke lokasi dan kondisi jalan memang sudah dirusak kembali. Banyak pihak sekuriti yang berjaga di kawasan tersebut," kata Hengky menirukan pengakuan warga Lamtoras.

Lalu pada tanggal 19 Oktober 2025 sekitar jam 6 pagi, salah seorang warga dari Masyarakat Adat Lamtoras pergi melihat lokasi.

Penuturan warga yang ke sana, bahwa tiga jalan yang sudah diperbaiki bersama, telah dirusak lagi dengan cara digali menggunakan alat berat.

"Sekitar jam 07.00 kami pergi lagi ke lokasi kejadian untuk mengambil dokumentasi. Dan benar saja jalan yang yang sudah diperbaiki dihancurkan lagi oleh pihak Toba Pulp Lestari," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya