News Sabtu, 10 Mei 2025 | 17:05

Luhut dan Maruarar Dukung Ephorus HKBP Pasca Seruan Penutupan TPL

Lihat Foto Luhut dan Maruarar Dukung Ephorus HKBP Pasca Seruan Penutupan TPL Luhut Binsar Pandjaitan dengan Pdt Victor Tinambunan. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Pematangsiantar - Dua tokoh Batak yang kini duduk di Pemerintahan Prabowo-Gibran, memberikan dukungan kepada Ephorus HKBP Pdt Dr Victor Tinambunan yang menyerukan penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL).

Dukungan dimaksud diungkap Pdt Victor lewat akun Facebook, diunggah pada Sabtu, 9 Mei 2025.

Pdt Victor mengaku mendapat telepon langsung dari dua tokoh Batak, yakni Luhut Binsar Pandjaitan dan Maruarar Sirait. 

"Di akhir pekan ini kita menerima kabar baik. Dua tokoh Batak yang kita banggakan menelepon saya," ungkapnya.

Pertama yang menghubungi Pemimpin HKBP tersebut adalah Menteri Perumahan Maruarar Sirait. Pria yang kerap disapa Bang Ara itu menyambut positif pelestarian alam Tano Batak.

"Tadi pagi, Amang Jend.TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan juga menelpon, mengatakan dua hal yang baik kita kembangkan di Tano Batak," ungkap Pdt Victor.

Dua hal dimaksud adalah pertama soal Pertanian, tanaman muda dan tanaman keras berbuah. Artinya, bukan eukaliptus. Kedua adalah Danau Toba yang terawat baik. 

"Dengan demikian di samping danau memang harus terawat baik, turis mancanegara pun akan berdatangan. Kalau turis mancanegara berdatangan, perekonomian Tano Batak secara khusus akan lebih baik. Bapak LBP mengundang saya ke Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Pollung," tuturnya.

Kedua tokoh kata dia, ada di antara yang sangat tepat menerjemahkan dan berusaha mewujudkan Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Pdt Victor kemudian menyebut, dari Asta Cita yang digaungkan Presiden Prabowo salah satunya adalah ekonomi hijau. 

BACA JUGA: Ephorus HKBP Victor Tinambunan: Tutup Operasional TPL Sesegera Mungkin

Ekonomi hijau adalah sistem ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan manusia sambil menjaga atau meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya alam.

"Sedangkan nomor 8 dari Asta Cita adalah menekankan pentingnya menjaga harmoni antara lingkungan dan budaya," jelasnya.

Sebelumnya, Pdt Dr Victor Tinambunan secara tegas dan gamblang menyerukan perusahaan Toba Pulp Lestari (TPL) menutup operasionalnya di Sumatra Utara. 

Pernyataan resmi disampaikan pada Rabu, 7 Mei 2025. Sejumlah alasan penutupan dikemukakan, seperti perusahaan yang sudah beroperasi selama 30-35 tahun tersebut telah memicu berbagai bentuk krisis sosial dan ekologis.

Mulai dari rusaknya alam dan keseimbangan ekosistem, rentetan bencana ekologis (banjir bandang, tanah longsor, pencemaran air, tanah, dan udara, perubahan iklim),  jatuhnya korban jiwa dan luka, hilangnya lahan pertanian produktif, rusaknya relasi sosial antarwarga, hingga akumulasi kemarahan yang tidak mendapat saluran demokratis karena ketakutan dan represi. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya