Makassar - Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Makassar, dr. Asdar, memberikan klarifikasi terkait dugaan Insiden kekerasan yang terjadi dalam kegiatan "Achieve the Skills of A Leadership of Training" (Achilles), BEM Unismuh Makassar.
Kegiatan Achilles yang melibatkan 264 mahasiswa angkatan 2022 ini berlangsung di Aula Yonif 700 Rider, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar dari tanggal 22 hingga 25 Juni 2023.
Wakil Dekan III FKIK Asdar mengaku hadir setiap hari di lokasi kegiatan untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai agenda.
Tim medis juga disiapkan untuk memantau kondisi kesehatan peserta, dan anggota Yonif 700 Rider ikut serta dalam menjaga keamanan acara.
Pada Sabtu sore, 24 Juni, seorang peserta, Fathan, yang mengeluh sakit perut.
Ia menerima penanganan pertama dari tim medis acara dan kemudian dilarikan ke RS Unhas.
Di rumah sakit, Fathan mengaku dipukul oleh oknum senior pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 00.20.
Menurut dr. Asdar, setelah dilakukan pemeriksaan USG dan CT Scan, Fathan saat ini dalam kondisi baik.
Pada hari yang sama, peserta lainnya, Muh. Rafly, juga dibawa oleh panitia ke RS Unhas pada pukul 23.30.
Di hari berikutnya, Ahad, 25 Juni, peserta lainnya, Iksan, dibawa ke rumah sakit pada pukul 06.00 pagi.
Kedua mahasiswa tersebut juga dinyatakan dalam kondisi sehat.
“Info yang beredar yang menyatakan ada yang patah tulang, atau menjalani operasi, semuanya tidak benar,” jelas Asdar.
Meski demikian, atas nama Pimpinan Fakultas, Asdar menyatakan, menyampaikan permohonan maaf kepada para korban dan orang tuanya yang diduga mengalami tindakan kekerasan.
Wakil Dekan III FKIK ini juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada ketiga mahasiswa tersebut.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan Dewan Kehormatan Etik dan Advokasi (DKEA) Universitas, dan Pimpinan Unismuh (Wakil Rektor III) untuk menindaklanjuti insiden ini, termasuk melakukan investigasi lebih lanjut," jelasnya.
Asdar menegaskan, Pimpinan FKIK Unismuh tidak menolerir kekerasan dalam bentuk apapun dan berharap insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak. []