Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi mengkritik pernyataan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad soal Malaysia seharusnya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau (Kepri).
Bobby menilai, pernyataan sepihak yang dilontarkan Mahathir itu keliru. "Ya beliau berbicara dalam lingkup internal sepengetahuan saya, ya itu ngawur walaupun dalam konteks membakar semangat warganya," kata Bobby kepada wartawan, seperti dikutip Rabu, 22 Juni 2022.
Politisi Golkar ini mengaku bingung akan pernyataan Mahathir. Lantaran, kata dia, Indonesia sudah lebih dulu merdeka daripada Malaysia.
"Bagaimana caranya itu milik Malaysia, hari kemerdekaannya saja lebih muda dari Indonesia, sedangkan Riau sudah NKRI yang harinya saja lebih dulu pada 9 Agustus 1957," ujarnya.
Dilansir The Straits Times Selasa, 21 Juni 2022, Mahathir Mohamad melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut Malaysia seharusnya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau yang merupakan wilayah Republik Indonesia.
Pernyataan Mahathir disampaikan saat pidato pada Minggu, 19 Juni 2022 lalu, dalam acara yang digelar sejumlah organisasi non-pemerintah di Negara Bagian Selangor bernama Kongres Survival Melayu. Acara itu diberi judul "Aku Melayu: Survival Bermula".
Dalam pidatonya, Mahathir juga menyatakan bahwa pemerintah Malaysia menganggap lebih berharga untuk memenangkan kendali atas Pulau Sipadan dan Ligitan di Borneo saat melawan di Mahkamah Internasional (ICJ), sembari menyerahkan Pedra Branca ke Singapura.
"Kita seharusnya menuntut tidak hanya Pedra Branc, atau Pulau Batu Puteh untuk dikembalikan kepada kita, kita seharusnya juga menuntut Singapura juga Kepulauan Riau, karena itu Tanah Melayu," ucap Mahathir.[]