News Jum'at, 22 April 2022 | 02:04

Mahfud: Ajaran Salafi dan Wahabi Tidak Cocok di Indonesia

Lihat Foto Mahfud: Ajaran Salafi dan Wahabi Tidak Cocok di Indonesia Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD. (Foto: Instagram)

Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md meminta Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) menjaga masjid dan tempat dakwah lainnya agar tetap merawat nilai-nilai keagamaan yang dianut di Indonesia. Sebab, ajaran Salafi dan Wahabi menurutnya tidak cocok di Indonesia.

Hal ini dikatakan Mahfud saat menjadi pembicara kunci pada seminar pramuktamar Muhammadiyah, di Jakarta, Kamis, 21 April 2022. Menurutnya nilai dan ajaran yang telah dianut di Indonesia adalah Islam Wasathiyah atau ajaran Islam yang moderat.

“Muhammadiyah dan NU jangan sampai kehilangan masjid dan tempat peribadahan yang sudah kita bangun dengan Wasathiyah Islam. Kalau dibangun dengan (ajaran) Salafi dan Wahabi tidak cocok dengan kita (Indonesia),” kata dia, di hadapan tokoh-tokoh Muhammadiyah, antara lain KH Anwar Abbas.

Muhammadiyah, sebagai organisasi umat Islam kedua terbesar di Indonesia, juga diharapkan memperkuat hasil ijtihad (pemikiran) tokoh-tokoh Islam Indonesia yang turut serta mendirikan Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar negaranya.

Indonesia negara Pancasila itu, menurut Mahfud merupakan “Darul Ahdi Was-Syahadah” yang artinya negeri penuh kedamaian dan negeri yang penuh penghayatan.

“Sekarang penekanannya bukan pada al-ahdi-nya karena itu sudah terjadi, sudah dibuat dalam konstitusi. Tetapi, sekarang syahadah-nya, mengisinya bersama berdasarkan kesepakatan dengan penuh kekompakan dan kebersatuan,” kata dia.

Mantan Ketua MK itu menyampaikan, Muhammadiyah sebagai organisasi punya tujuan yang tidak hanya fokus pada ibadah sebagai ritual, tetapi juga ibadah sosial, sehingga Muhammadiyah bersama organisasi masyarakat Islam lain harus memperkuat kesadaran kolektif masyarakat, terutama dalam menjaga perdamaian antarkelompok masyarakat.

“Tujuan negara itu harus dikawal bersama. Muhammadiyah juga punya saham terhadap negara ini. Mari ikut perbaiki, sadarkan rakyat agar saat pemilu tidak pakai transaksi uang,” kata Mahfud Md. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya