Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md meminta pembuktian sangkaan yang dijatuhkan pada Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) terkait aksi pelecehan serta menodongkan pistol ke Putri Chandrawathi, istri Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Mahfud maukan, sangkaan itu harus dibuktikan dengan fakta yang akurat agar keluarga Brigadir J dan publik dapat memahami kondisi yang sebenarnya, karena bagaimana pun juga Brigadir J saat ini sudah meninggal.
Baca juga: Sudah Meninggal, Brigadir J Masih Dilaporkan Atas Pelecehan Istri Ferdy Sambo
Mahfud menyebut, tim khusus Polri yang juga dibantu oleh Kompolnas memiliki dua bagian, satu tim penyidik yang bekerja di bidang hukum, serta tim yang bertugas mencari fakta dan memberi pertanggungjawaban informasi pada publik.
"Kita lihat saja, apakah betul nanti dia (Brigadir J) melakukan pelecehan. Kalau betul ya diungkap saja apa yang memang betul itu. Tetapi tidak bisa kita mendengar sepihak tanpa mendapat bukti-bukti lain, keterangan-keterangan lain. Karena yang disebut sebagai pelaku sekarang sudah meninggal," ujar Mahfud dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis, 14 Juni 2022.
Baca juga: Mahfud Soroti Kasus Brigadir J: Jangan Lindungi Tikus, Terbuka Saja
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan Nophryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) foto: ist
Sebelumnya, Irjen Ferdy Sambo dan keluarga menjadi sorotan publik usai terjadi peristiwa berdarah di rumah dinas Kadiv Propam, yang menewaskan Brigadir J pada Jumat, 8 Juli 2022. Namun, kasus ini baru terkuak di publik pada Senin, 11 Juli 2022 alias ada jeda tiga hari dari tanggal kematian Brigadir J.
Brigadir J disebut-sebut melakukan pelecehan ke istri Kadiv Propam sambil menodongkan pistol. Dari kejadian tersebut, menurut polisi, memicu baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E, hingga menewaskan Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang tubuhnya tertembus peluru.
Baca juga: Polisi Mengepung Rumah, Keluarga Brigadir J Dilarang Merekam dan Ambil Gambar
Dalam kasus ini Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus tewasnya Brigadir J. []