Hiburan Jum'at, 03 Oktober 2025 | 00:10

Main-Main di Cipete Vol. 28 Hadirkan Buzar hingga Hiladies

Lihat Foto Main-Main di Cipete Vol. 28 Hadirkan Buzar hingga Hiladies Dokumentasi Main-Main di Cipete Vol. 28. (Foto: Mute Music)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Senin malam, 29 September 2025, Casatopia Cafe di Cipete, Jakarta Selatan kembali menjadi ruang hidup bagi musik independen Indonesia. Lewat gelaran Main-Main di Cipete Vol. 28, suasana hangat dan intim menyelimuti kafe kecil yang telah menjadi titik temu mingguan para pencinta musik lokal.

Dipandu oleh Eno Suratno Wongsodimedjo dan Qenny Alyanno, acara ini sekali lagi membuktikan bahwa semangat komunitas dan eksplorasi musikal bisa tumbuh di ruang yang sederhana.

Lima penampil lintas genre mengisi malam dengan warna musik yang beragam. Gusto Band membuka panggung dengan energi khas mereka.

Grup ini, yang dikenal lewat single Satu, memadukan brass dan pop modern dalam aransemen yang segar. Penampilan mereka menjadi bukti bahwa kompleksitas musik bisa tetap terasa ringan dan menghibur.

Buzar, solois muda asal Bekasi, menghadirkan nuansa pop-jazz yang lembut dan penuh penghayatan. Membawakan lagu-lagu seperti Crazy in Love dan Under the Disco Ball, ia tampil dengan gaya yang jujur dan emosional.

Pengaruh dari musisi seperti Jason Mraz dan Pamungkas terasa dalam cara ia menyampaikan lirik dan melodi, menyentuh sisi personal penonton.

Duo asal Bali, Hiladies, tampil dengan lagu Adilkah yang mengangkat tema cinta beda keyakinan. Lirik reflektif dan aransemen mendalam membuat penampilan mereka terasa menyentuh dan berani.

Lagu ini menjadi sorotan malam itu karena keberaniannya mengangkat isu yang jarang dibahas dalam musik populer.

Inggit A. Wulan membawa suasana kontemplatif ke panggung dengan lagu-lagu seperti Ilusi dan Bulan. Karya-karyanya lahir dari pengalaman spiritual dan refleksi pribadi, menciptakan ruang tenang di tengah hiruk-pikuk malam. Penonton diajak merenung, merasakan, dan menyelami makna di balik setiap bait.

Sebagai penutup, Siements tampil dengan aura misterius yang memikat. Membawakan nomor-nomor rock yang kental, mereka menambah elemen kejutan dalam acara. Penampilan mereka memperkuat semangat eksplorasi yang menjadi ciri khas Main-Main di Cipete, menutup malam dengan dentuman yang tak terlupakan.

Casatopia Cafe malam itu bukan sekadar tempat pertunjukan, melainkan ruang pertemuan ide, emosi, dan semangat kolektif. Tanpa tiket masuk dan dengan atmosfer yang hangat, acara ini terus menjadi wadah penting bagi musisi lokal untuk bertumbuh dan terhubung langsung dengan pendengarnya.

Baca juga: Mia Ismi Meriahkan Main-Main di Cipete Vol. 26 di Casatopia Cafe

Baca juga: Atiya Purnomo Buka Malam Musik di Main-Main Cipete Vol. 27

Main-Main di Cipete Vol. 28 bukan hanya sebuah acara musik. Ia adalah pernyataan bahwa musik independen Indonesia terus bergerak, menyapa, dan memberi ruang bagi suara-suara baru yang jujur dan berani. Sebuah malam yang tak hanya menghibur, tapi juga menghidupkan. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya