Makassar - Makassar menjadi saksi antusiasme ratusan warga yang menghadiri sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Sabtu, 16 Februari 2025. Acara yang diselenggarakan oleh DPR RI bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) ini bertujuan untuk memperkenalkan program MBG yang telah diluncurkan sejak 6 Januari 2025 dan akan diterapkan secara bertahap di seluruh Indonesia.
Lebih dari 300 peserta, didominasi oleh para guru, mengikuti kegiatan yang dimulai pada pukul 10.30 WIB. Sosialisasi ini turut dihadiri oleh Kapoksi Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi serta Direktur Kerja Sama dan Kemitraan BGN, Muhammad Risal S.
Dalam kesempatan tersebut, Ashabul Kahfi menekankan peran guru sebagai ujung tombak keberhasilan program ini.
"Guru menjadi prioritas karena sekolah-sekolah menjadi target utama program ini. Jangan sampai makanan sudah tiba, tapi mereka tidak memahami sistemnya. Kita harus memastikan makanan yang diberikan higienis dan bergizi," ujarnya.
Dukungan Penuh dari DPR untuk Program MBG
Komisi IX DPR RI menggandeng berbagai lembaga seperti BPJS, BPOM, dan BGN untuk memastikan program ini berjalan optimal. Ashabul Kahfi menegaskan pentingnya sosialisasi agar masyarakat memahami manfaat program ini dan bisa menyebarkan informasi yang benar.
"Pemerintah menurunkan deputi dan tenaga ahli untuk sosialisasi, agar masyarakat paham betul. Kita ingin memastikan program ini tidak hanya berjalan, tapi juga memberi dampak nyata," katanya.
Program Makan Bergizi Gratis dirancang sebagai solusi untuk menekan angka stunting dan kekurangan gizi yang masih tinggi di Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah membantu anak-anak yang tidak sempat sarapan sebelum sekolah.
"Sebanyak 44% siswa tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Bisa jadi karena orang tua tidak sempat menyiapkan, atau karena anak lebih tertarik makanan cepat saji yang kurang sehat. Ini harus diatasi," ungkapnya.
Investasi untuk Masa Depan Bangsa
Program ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga membangun masa depan bangsa yang lebih sehat dan kompetitif. Sejumlah negara seperti India telah sukses menerapkan program serupa dan kini mendominasi pasar tenaga kerja global di sektor profesional.
"Indonesia punya peluang besar menuju Generasi Emas 2045, tapi itu hanya bisa tercapai jika kesehatan masyarakat terjamin. Kita tidak bisa berharap pada generasi yang mengalami stunting atau kekurangan gizi," tegas Ashabul.
Pemerintah telah mengalokasikan Rp71 triliun untuk mendanai program ini, namun anggaran tersebut diproyeksikan akan habis dalam waktu singkat. Oleh karena itu, DPR RI telah menyetujui tambahan dana sebesar Rp100 triliun pada 13 Februari 2025 untuk memastikan keberlanjutan program.
"Saat ini, baru 2 juta siswa yang terdata dalam program ini, sementara target kita adalah 82 juta siswa. Ini program besar yang membutuhkan pengawasan ketat," jelasnya.
Komitmen Bersama untuk Kesuksesan MBG
Di penghujung acara, Ashabul Kahfi mengajak semua pihak untuk mengawal pelaksanaan program MBG agar berjalan sesuai harapan.
"Ini bukan sekadar proyek pemerintah, tapi investasi untuk masa depan anak-anak kita. Jangan sampai mereka mengalami gizi buruk hanya karena kelalaian kita. Mari bersama-sama sukseskan program ini," tutupnya.
Dengan dukungan penuh dari DPR dan masyarakat, Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi langkah strategis dalam menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di tingkat global. []