News Senin, 08 Januari 2024 | 20:01

Maman Bantah Budi Arie: Rahasia Pertahanan Negara dengan Transparansi Penggunaan Anggaran Itu Beda!

Lihat Foto Maman Bantah Budi Arie: Rahasia Pertahanan Negara dengan Transparansi Penggunaan Anggaran Itu Beda! Direktur BaleAmin, KH. Maman Imanulhaq. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Direktur Baleamin, KH Maman Imanulhaq membantah pernyataan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi soal data pertahanan negara yang menjadi perbincangan pada debat ketiga calon presiden (capres) 2024 yang digelar pada Minggu, 7 Januari 2024 kemarin.

Bantahan itu disampaikan Kiai Maman merespons postingan di laman Facebook pribadi milik Budi Arie yang menyebut bahwa data pertahanan negara bersifat rahasia dan bukan konsumsi publik.

Selain itu, ia berpendapat bahwa publik perlu disodorkan transparansi penggunaan anggaran pertahanan yang menjadi hak publik.

"Rahasia pertahanan negara dengan transparansi penggunaan anggaran negara itu berbeda!" kata Kiai Maman kepada wartawan di Jakarta, Senin, 8 Januari 2024.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Capres nomor urut 1 Anies Baswedan tidak meminta Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk membuka data-data pertahanan yang bersifat rahasia.

Anies, lanjutnya, justru ingin meminta pertanggungjawabannya sebagai pengelola anggaran pertahanan yang diambil dari pajak rakyat dan utang luar negeri di hadapan publik.

Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB ini berpandangan, Prabowo sengaja berdalih tidak mau memaparkan data pertahanan dengan menyebut `rahasia negara`, padahal sesungguhnya tidak menguasai data dan agenda pertahanan.

"Kami tidak mengerti kenapa dipersulit, padahal sampaikan saja selama menjabat Menhan beliau melakukan apa? Apa alasan rasional pembelian pesawat bekas? Bagaimana dengan defense white paper? Bagaimana strategi pertahanan siber kita?," ujarnya.

Apalagi, sambungnya, lembaga think tanks seperti Lowy Institute Asia Power Index menilai kapabilitas militer Indonesia kini turun. Kemudian, Global Militarisation Index yang dirilis oleh Bonn International Centre for Conflict Studies juga menunjukkan tren negatif. 

Selanjutnya, proporsi anggaran pertahanan pada IISS Military Balance Plus juga negatif.

"Semalam harusnya menjadi tempat yang yang tepat untuk menjabarkan argumentasi bukan mengajak diskusi di tempat lain yang tak bisa diakses oleh publik," tuturnya

"Publik harus bisa mengetahui gagasan apa yang dibawa dalam sektor pertahanan negara sehingga publik punya alasan objektif dalam menilai gagasan para capres," sambungnya.

Terakhir, Kiai Maman yang juga juru bicara Timnas AMIN ini menyebut bahwa debat ketiga itu adalah panggungnya Anies Baswedan. 

Ia menyebut pemaparan Anies tentang visi pertahanan dan posisi geopolitik nasional Indonesia sangat jelas. 

Anies juga dianggap sebagai pemimpin yang berani mengambil peran dalam percaturan politik dunia bila nantinya terpilih sebagai presiden Indonesia ke delapan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya