Aceh Barat Daya - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) Nurdianto mengklaim bahwa pihaknya sudah menyurati Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.

Surat ini berisi keterangan bahwa Tarmizi atau calon penganti mantan Komisioner KIP Abdya tidak terlibat dalam kepengurusan partai politik. Ini dimaksud agar tidak melawan hukum jika Tarmizi dilantik.

Diketahui, Tarmizi menduduki peringkat keenam dalam seleksi calon komisioner yang dilakukan DPRK. Jika ada komisioner yang dipecat, Tarmizi sudah dipastikan bakal mengisi kekosongan itu.

Pasca pemberhentian Komisioner KIP Abdya bernama Sanusi, kursi kosong itu diisi oleh Tarmizi, namun DPRK meminta dulu kepastian bahwa Tarmizi ini tidak terlibat dalam sebuah partai Politik.

"Memang Tarmizi menduduki peringkat ke Enam, jadi Pengganti Antar Waktu (PAW)-nya sudah pasti dia. Itu secara keputusan kemarin, tapi dalam perjalanan, kita tidak tahu apakah dia (Tarmizi) sudah terlibat dalam partai politik atau tidak," kata Nurdianto, menjawab Opsi di gedung DPRK, Senin, 14 Maret 2022.

Tentang kepastian Tarmizi terlibat atau tidak dalam sebuah partai politik, lanjut dia, KIP Aceh yang bisa membuktikannya, dan nanti KIP Aceh akan mengeluarkan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).

Dalam Sipol ini bisa diketahui siapa yang masuk dalam kepengurusan sebuah partai politik sebab Sipol digunakan untuk membantu proses pendaftaran, penelitian administrasi, dan verifikasi faktual sebuah partai politik.

"Nanti KIP Aceh akan mengeluarkan Sipol atas nama dia (Tarmizi) maka kita koordinasi dulu. Disitu kita tahu apakah dia tidak terlibat dengan partai politik, andai terlibat gugur dia," ucapnya.

Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya sudah memproses tahapan-tahapan terkait PAW komisioner, bahkan Dewan sudah menyurati KIP Aceh.

"Andai tidak ada halangan Maret ini PAW-nya," pungkas Nurdianto.[]