Hukum Senin, 08 Mei 2023 | 21:05

Masih Koma dan Butuh Bantuan Biaya, Pemuda Korban Penikaman di Pasar Malam Aksara Medan

Lihat Foto Masih Koma dan Butuh Bantuan Biaya, Pemuda Korban Penikaman di Pasar Malam Aksara Medan Ilustrasi penikaman. (Foto: ist)
Editor: Tigor Munte

MedanSatu orang pemuda korban penikaman di Pasar Malam Aksara, Kota Medan, Sumatra Utara, masih mengalami koma.

Satu lagi dikabarkan sedang menjalani pemulihan di rumah sakit. 

Ini sesuai pengakuan Sutrini Darianti Gulo (27), seorang ibu rumah tangga yang menyebut dirinya kakak kandung korban Wahyu Hermawan Gulo (19). 

Wahyu menurut Sutrini sedang mengalami koma akibat operasi ginjal dan paru-paru.

Diceritakannya, semula Wahyu dan abangnya bernama Andika, pergi ke Pasar Malam Aksara Park dengan mengendarai sepeda motor.

Andika memarkir sepeda motor. Tiba-tiba salah seorang juru parkir mengingatkan Andika agar tidak memarkirkan sepeda motor di belakang sepeda motor pengunjung lain.

Andika pun menurut dan memindahkan sepeda motornya. Setahu bagaimana, salah seorang juru parkir lainnya di Aksara Park mengamuk kepada Andika.

Terjadilah adu mulut hingga salah satu dari juru parkir menikam Wahyu di bagian pinggang hingga tembus ke ginjal, sedalam 4 sentimeter. Satu tusukan di tangan sebelah kanan dan kepalanya bocor.

Sedangkan Andika mengalami empat tusukan di bagian punggung. 

"Keadaan Wahyu saat ini masih dalam keadaan koma," tutur Sutrini dilansir dari akun Instagram medantaukoinfo @Mentiko Id, Senin, 8 Mei 2023. 

Disebutnya, Wahyu dan Andika dibawa ke RS Madani Mandala untuk menjahit luka sobek yang mereka alami.

"Alhamdulillah untuk Andika tinggal pemulihan saja. Wahyu yang setelah dijahit mengalami kencing darah, hingga pihak RS Madani menganjurkan Wahyu dibawa ke RSUP H. Adam Malik agar dilakukan operasi," ungkapnya.

Setelah Wahyu dioperasi pada bagian ginjalnya, berjalan dengan lancar. Namun kemudian Wahyu mengalami sesak nafas hingga saat ini dalam proses penanganan di ruangan ICU. 

BACA JUGA: Pacarnya Jadi Tersangka, Korban Penikaman di Mamuju Minta Polisi Hentikan Proses Hukum

"Wahyu kalau tidak dilakukan operasi akan membahayakan nyawanya," ujarnya.

Disebutnya lagi, Wahyu hidup dalam keluarga kurang mampu. Wahyu adalah seorang anak yatim piatu. 

"Wahyu adalah anak yang pintar sehingga mendapatkan beasiswa di Pesantren Hidayatullah Cirebon. Wahyu baru saja tamat SMA. Wahyu balik kampung ke Medan untuk mengurus berkas-berkas lamaran karena mau tes TNI," ungkapnya.

Saat ini ujarnya, Wahyu tidak bisa melakukan aktivasi karena masih koma di ruangan ICU. 

Keluarga sebutnya menghadapi situasi berat karena biaya perawatan Wahyu sampai 8 Mei 2023 telah mencapai Rp 74 juta.

"Biaya yang dibutuhkan Wahyu adalah Rp 300 juta. Operasi ginjal, pemasangan selang ke paru-paru, obat, penunjang, labu darah, gas medis, akomodasi, total biayanya Rp 74 juta hanya untuk saat ini, di luar biaya inap, kebutuhan, dan transportasi serta penanganan Wahyu untuk selanjutnya," terangnya.

Sutrini menyebut, Wahyu sangat membutuhkan biaya agar penanganannya bisa diproses dokter dengan baik. Keluarga Wahyu juga mencari donasi dari teman, dan sekolahnya, tapi untuk saat ini tidak mencukupi. 

Ditangkap

Sementara itu, pelaku penikaman di Pasar Malam Aksara Park, Jalan Aksara, Kota Medan, sudah ditangkap Polsek Percut Sei Tuan.

Peristiwa penikaman berlangsung pada Minggu, 30 April 2023 malam.

"Tiga orang sudah kami tangkap, ada anak-anak dan dewasa," kata Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Iptu Jefri Simamora pada Sabtu, 6 Mei 2023.

Satu pelaku yang lain masih diburu oleh polisi. "Yang satu lagi masih kami cari, yang pasti tiga sudah kami tangkap," ucapnya.

Keempat pelaku merupakan warga sekitar. Mereka ikut mengelola parkir di lokasi tersebut.

Motif penikaman kata dia, karena Wahyu dan Andika tidak mengindahkan ketika diminta untuk memindahkan sepeda motor. Terjadi cekcok yang berujung penikaman. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya